Iannone Lebih Baik Tapi Ducati Harus Pilih Dovizioso

Kamis, 21/04/2016 13:01 WIB

mobilinanews (Italia) - Kebingungan skuad Ducati memilih pendamping Jorge Lorenzo di musim 2017 sebenarnya tidak perlu terjadi. Meski kedua Andrea di tim Merah punya peluang bertahan 11:12, Ducati harus memilih Dovizioso.

Kendati Iannone punya peluang bersinar lebih besar di atas Desmosedici GP17,  tapi dia dianggap akan bisa jadi duri dalam daging Lorenzo yang diharap akan mengorbitkan kembali Ducati.

Sebenarnya, Ducati punya opsi untuk tetap memelihara duo Italiano itu sebagai sekondan Lorenzo. Toh tim pabrikan boleh menurunkan 3 joki di satu balapan dalam semusim. Seperti dilakukan Honda saat menyatukan trio Dani Pedrosa, Dovizioso dan Casey Stoner pada 2011.

Juga pada era 1998 dengan trio Mick Doohan, Alex Criville dan Sinichi Itoh. Ducati pun sering menyisipkan test-rider mereka, Michella Pirro sebagai pembalap ketiga di beberapa seri MotoGP.

Toh Bos Ducati, Claudio Domenicalli, sudah menyebutkan harus memilih. "Kami harus melepas salah satu Andrea. Namun belum kami putuskan," cetus pria langsing berkepala plontos itu.

Kalau dilihat prestasi dan gaya balap yang cocok dengan karakter Desmosedici di dua musim terakhir, Iannone jelas lebih baik. Lagi pula, meski belum pernah jadi kampiun di 3 kelas balap motor prototipe, Iannone masih muda, baru 26 tahun. Semangat mudanya pasti lebih dibutuhkan untuk bersaing di kelas Para Raja.

Sebaliknya prestasi Dovi sebelum gabung Ducati memang lebih mentereng. Doi pernah jadi juara dunia GP125 pada 2004, dan runner-up MotoGP 2007 bersama Repsol Honda. Pembalap 30 tahun ini juga pernah menantang Lorenzo saat berseragam Repsol Honda.

Namun, semua nilai plus Iannone tidak diperlukan Ducati. Lebih tepatnya, tidak diinginkan Lorenzo. Kenapa?

Ah..., bukan soal prestasi, Bro! Coba ingat, alasan Lorenzo meninggalkan Yamaha adalah perseteruan dengan rekan satu tim, Valentino Rossi. Nah, inilah latar belakang yang kudu dipakai Ducati untuk menendang Iannone.  Ducati tidak boleh membuat Lorenzo punya musuh satu tim lagi.

Terlebih, Iannone adalah pengagum dan teman dekat Rossi. Ia pun pernah membela Rossi saat bersaing dengan Lorenzo berebut gelar 2015 dengan berkata, "Sebagai sesama Spanyol, Marc (Marquez, red) akan membantu Jorge. Karena itu, sebagai sesama Italiano, jika bisa, aku akan membantu Vale."

So, jelas banget. Ducati harus memilih Dovizioso. Bahkan, bukan tidak mungkin Lorenzo sudah memastikan tidak ingin ditemani Iannone saat teken kontrak kerjasama dengan Ducati 2017-2018. (Teks Aries Susanto)

 

TERKINI
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali