Rossi, Lorenzo dan Marquez, Tiga Rider TOP Dengan Tiga Style Balap Berbeda

Sabtu, 21/05/2016 16:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Musim ini, dan mungkin sampai semusim ke depan, gelaran MotoGP akan didominasi kedigdayaan trio Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Pertarungan tiga generasi dengan tiga gaya yang berbeda, dengan komposisi tunggangan mereka 2017 nanti, rasanya MotoGP tahun depan sangat menarik untuk ditunggu.

Valentino Rossi sebagai `Mbahnya` MotoGP, menjadi pebalap tertua di kelas `Para Raja` dengan style yang paling mapan, kalau tidak mau dibilang konvensional alias old school. Tapi, menurut Shuhei Nakamoto, Direktur Sport HRC, justru di situlah kekuatan `The Doctor`.

"Ia membangun motor untuk nyaman dipakai dirinya dan semua orang, dan kekuatannya ada di konsistensi. Ia tidak meledak-ledak saat kualifikasi atau balapan. Tapi, dengan konstan Vale selalu bersaing di depan. Pada waktunya, saat pebalap lain kelelahan, ia akhirnya juara," analisa Shuhei.

Sementara Jorge Lorenzo yang datang dari generasi kedua, gayanya beda lagi. Shuhei melihatnya bagai jam Swiss Army. Berputar dengan selalu berada di jalurnya.

"Jorge butuh kesempurnaan yang presisi, seperti arloji bikinan Swiss. Ia akan mengelilingi sirkuit, persis di lintasan yg sama. Makanya, ia butuh start di depan agar jalurnya tidak terganggu. Jorge akan mencoba semua titik masuk tikungan saat latihan. Karena di situ kehebatannya. Dan, jika semuanya sempurna, Jorge adalah raja," ungkap Nakamoto lagi.

Ini mungkin bakal jadi masalah ketika Lorenzo di Ducati. Seperti kata Casey Stoner, Desmosedici selalu berubah karakter di setiap sirkuit. "Ducati selalu menuntut gaya balap berbeda di tiap trek," papar Stoner yang jadi kampiun bersama Ducati pada 2007. Apalagi, terbukti Lorenzo kerap memble ketika motornya tidak sesuai gayanya.

Lain lagi dengan Marquez. Disebut `Baby Alien` memang benar adanya. Ia selalu tampil 110 persen dari yang motornya berikan. Dan ia menyesuaikan gaya dengan motornya. "Kebanyakan pebalap bilang, motornya begini, padahal saya mau begitu. Tapi, tidak dengan Marquez," bebernya.

Menurut Nakamoto, jika Marquez disuruh tes dua motor dengan seting berbeda, ia akan menunjuk mana yang ia suka dan tidak suka. "Tapi, lap-time akan tetap sama. Data kami pun tak beda. Jadi, Marq selalu mengubah gaya balapnya untuk tiap motor. Ia beradaptasi dengan motornya. Dan ia memberi 110 persen kemampuannya untuk tampil terbaik," pungkas Nakamoto.

Ya, gaya Marquez bakal jadi bumerang. Apalagi ban Michelin juga belum sempurna. Terbuktikan? (Teks : Aries Susanto/Foto : MotoGP)

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman