Rabu, 01/06/2016 02:30 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Ajang Asia Road Race Championship (ARRC) seri 3 segera berlangsung di sirkuit Suzuka, Jepang (3-4/5) akhir pekan ini. Yang menarik, mulai ARRC seri Jepang ini akan diterapkan regulasi baru untuk kelas sport Asia Production (AP) 250.
Dalam lembaran edaran regulasi baru yang dibagikan kepada para peserta AP 250 tertuang aturan mengenai pengurangan bobot kendaraan bagi motor 250 cc dan 300 cc stroke single cylinder. Namun pengurangan bobot motor ini dinilai hanya menguntungkan Honda tapi merugikan brand lain.
Menurut beberapa sumber, selama ini hanya Yamaha dan Kawasaki yang telah menerapkan twin-cylinder. Dengan adanya regulasi baru ini, dinilai ada unsur kepentingan dikarenakan dalam 2 putaran pelaksanaan kelas AP 250 ARRC 2016, tim Honda tercecer dari tim lain.
“Promotor ARRC bisa saja merubah regulasi, tentunya setelah bertanya atau meminta masukan dari kanan kiri. Jika peraturannya dinilai terlalu berat dan menguntungkan satu brand, dikhawatirkan kelas tersebut hanya diikuti beberapa gelintir peserta dan promotor yang merugi,” ujar sumber yang paham betul seluk beluk ARRC itu.
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024
Sementara itu, Supriyanto selaku Manager Motorsport & Aftersales PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), menilai regulasi baru ini merugikan Yamaha dan menguntungkan Honda. Alasan perubahan regulasi tersebut, dinilai Supriyanto tidak jelas arahnya.
“Sejauh ini tidak ada alasan official yang dikeluarkan dari penyelenggara. Tahu-tahu keluar regulasi baru itu. Kalau ada perubahan regulasi, idealnya ada alasan logis dengan data pendukung sebagai penguatnya,” paparnya kepada mobilinanews.
Seperti diketahui untuk kelas AP250 ARRC 2016, selama ini Yamaha selalu mendominasi dan menjadi yang terdepan. Meskipun secara teknis merugikan, namun jika merujuk top speed Honda hanya bertambah 5 kpj (km/jam). Sedangkan Yamaha mencapai 11-12 kpj dibandingkan tahun lalu.
Meskipun improvement teknologi yang dikedepankan Yamaha terbukti lebih unggul, namun regulasi pengurangan bobot ini secara eksplisit menguntungkan bagi Honda. Dan memiliki aroma yang tidak fair dan berlawanan dengan nilai sportifitas.
Kita tunggu saja.
Keyword : arrc-2016arrc-ap250sirkuit-suzuka-jepangyamaha-indonesia-motor-manufacturingyamaha-racing-indonesia