Ratusan Miliar Hangus Dalam Waktu Empat Bulan, Pemilik Dealer Ford Gigit Jari

Senin, 27/06/2016 19:40 WIB

mobilinanews (Jakarta) - 31 dealer Ford yang beroperasi di Indonesia akhirnya melakukan ford-indonesia/" style="text-decoration:none;color:red;">dealer-ford-indonesia-tuntut-ganti-rugi-rp-1-triliun/">somasi dan menuntut ganti rugi kepada pihak PT Ford Motor Indonesia (FMI), Ford Motor Company (FMC) Amerika dan Ford International Services (FIS) terkait kebijakan Ford Amerika menarik diri dari Indonesia.

Keputusan prinsipal Ford ini dianggap sangat merugikan pihak dealer sebagai pengusaha nasional yang sudah bersusah payah mengembangkan brand Ford di Indonesia dengan investasi yang nilainya tidak kecil.

Andee Yoestong, pemilik 11 outlet dealer dan sudah menjadi mitra Ford di Indonesia sejak tahun 2002, mengatakan bahwa pada Desember 2015, pihaknya masih dikejar-kejar untuk memenuhi target pembukaan outlet dealer baru di Puri Pesanggrahan, Jakarta Barat.

Bahkan outlet dealer miliknya yang berada di Jalan Panjang, Jakarta Barat, yang sebelumnya masih berada di atas lahan dengan status sewa diharuskan melakukan relokasi.

"Kami diharuskan untuk melakukan relokasi dan membeli lahan baru di daerah Puri Pesanggrahan karena mereka menginginkan kepastian dengan showroom di atas lahan sendiri ketimbang di lahan sewa. Maka sebagai bukti keseriusan, kami sudah mendapatkan IMB untuk pembangunan di lokasi Puri Pesanggrahan tersebut," ungkap Andee.
 
Sialnya, pada Januari 2016, FMI tiba-tiba mengumumkan kebijakan yang diambil prinsipal Ford di Amerika untuk menutup secara sepihak operasional Ford dan pergi begitu saja dari Indonesia tanpa ada pembicaraan terlebih dahulu kepada para mitra dealer-nya.

Dan pada saat yang bersamaan, dealer sudah mengeluarkan investasi ratusan miliar untuk memenuhi permintaan Ford.
 
“Hal ini bukan saja mengecewakan, tetapi juga memalukan untuk brand internasional sebesar Ford karena mereka gagal memenuhi komitmen mereka kepada mitra lokal. Karena itu, kami mengajukan ganti rugi dari investasi yang telah dikeluarkan sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku," tambah Andee.

Sementara itu, Kenny Kusuma dari dealer Ford Bali menambahkan bahwa keputusan Ford hengkang begitu saja dari Indonesia membentuk persepsi buruk bagi penanam modal asing di Indonesia. Perilaku sewenang-wenang ini akan berakibat negatif bagi kepercayaan pengusaha nasional untuk bermitra dengan investor asing karena risiko kerugiannya terlalu besar untuk ditanggung.
 
"Kami telah mempercayai mereka dan sudah mengambil risiko besar dengan berinvestasi hingga ratusan miliar rupiah untuk mendukung distribusi dan layanan Ford di Indonesia. Tetapi ternyata mereka justru memutuskan untuk meninggalkan Indonesia tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Perilaku investor asing seperti ini sangat melecehkan dan merugikan pengusaha Indonesia,” pungkas Kenny.

Brand Ford masuk ke Indonesia mulai tahun 1989 melalui Indonesia Republic Motor Company (IRMC). Kemudian pada tahun 2000, PT Ford Motor Indonesia (FMI) resmi beroperasi sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Ford di Indonesia.
 
Bulan Juni 2012, Ford Motor Company mengumumkan investasi terbarunya sebesar US$ 450 juta di Thailand untuk pembangunan manufaktur kendaraan penumpang yang kelar pada 2012. Melalui fasilitas ini, FMC berencana membangun generasi terbaru Ford yang akan difokuskan untuk pasar di Thailand dan kawasan Asia Pasifik.
 
Menunjang penjualan Ford dalam rangka Asean Better Plan yang mulai dikenalkan di tahun 2011, wilayah Jakarta yang semula hanya terdiri dari 5 (lima) Primary Market Area (PMA) dikembangkan menjadi 29 PMA.

Para dealer pun digeber untuk segera menambah jaringannya. Dan sebagai tindak lanjutnya, pada 9 September 2015 berlangsung grand opening untuk sembilan outlet dealer Ford baru yang dipusatkan di Ford BSD.

Empat bulan berselang, Ford mengumumkan hengkang dari Indonesia, dealer pun gigit jari. (Zie)

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan