Jum'at, 02/09/2016 17:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Kalau Pangkalpinang provinsi Bangka Belitung tidak siap menggelar kejuaraan dunia motocross MXGP 2017 karena sesuatu hal, beberapa daerah siap menggantikannya.
"Sumatera Utara tentu siap dengan fasilitas yang sangat memadai. Baik pelabuhan laut, bandara international Kuala Namu hingga fasilitas hotel yang komplit. Daripada kepanitiaan di Pangkalpinang yang tidak jelas," ujar Danny SQ, pengamat olahraga nasional.
Tak hanya Sumatera Utara, daerah lain seperti DI Yogyakarta juga siap menggelar kejuaraan dunia yang setara dengan MotoGP untuk trek non aspal ini.
"DI Yogyakarta tentu siap. Apalagi dulu kita pernah menggelar kejuaraan dunia pada tahun 1996 dan 1997. Jadi kalau memang Pangkalpinang gak siap, Yogyakarta siap menggantikan," ungkap Irwan Ardiansyah, mantan crosser nasional asal Yogyakarta.
2 Minggu di Jim Holley Motocross Training Amerika, Posisi Riding Sheva Anella Makin Sempurna
Sheva Anella Asah Teknik Motocross Di Amerika, Irwan Ardiansyah Serap Ilmu Melatih Jim Holley
MXGP Pangkal Pinang Tinggal Sebulan, Persiapan Tim Indonesia Belum Ada : Mau Dioverlap Berkali-kali?
Menurut Dian, sapaan karibnya, tidak mudah membawa seri MXGP dan meyakinkan Youthstream selaku promotor international. Kalau Youthstream menolak, otomatis tidak hanya MXGP 2017 saja yang batal juga termasuk MXGP 2018 dan 2019.
Daerah lain yang potensial yakni Jabodatabek, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan.
Jika Pangkalpinang berminat tetap bisa menggelar MXGP, maka seperti yang disampaikan Yusup Suparman, Kepala Bagian Hukum Kemenpora, Pemkot Pangkalpinang harus secepatnya membatalkan kerjasama yang ditanda tangani di Thailand pada awal 2016 lalu.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, untuk event international harus pemerintah pusat yang melakukan dan pelaksananya asosiasi olahraga bersangkutan. Dalam hal ini IMI. Ini dikejar deadline untuk penandatanganan yang baru karena tanggal 15 September 2016 sudah harus melakukan pembayaran term pertama sekitar Rp 5 miliar," ujar Yusup Suparman.
Kita tunggu update berikutnya. (budsan)