3 Pembeda Kualitas Drifting Di Indonesia Vs Mancanegara

Sabtu, 01/10/2016 23:33 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Dalam satu kesempatan berbincang bersama Alinka Hardianti seputar dunia drifting yang sedang booming,Dari sudut pandangnya terungkap beberapa fakta seputar kualitas olahraga drifting di Indonesia jika dibandingkan dengan drifter dari mancanegara.

“Bicara nyali dan skill sesungguhnya drifter Indonesia gak kalah jika dibandingkan dengan drifter dari luar negeri. Namun dari segi totalitas mengeksplorasi skill dan nyali berikut mental, memang aku akuin drifter di sana lebih mapan, beberapa jawara disini sih sudah punya kriteria seperti drifter macanegara pada umumnya, ” ujarnya kepada mobilinanews.

Diakui dara cantik yang sedang menjalin hubungan dengan Andi, offroader asal Surabaya ini, setidaknya ada 3 pembeda yang mendasar dari drifter Indonesia vs mancanegara.

  1. Olah teknologi mesin menjadi salah satu pembeda paling mendasar. Diakui Alinka, pe-drifter luar negeri benar-benar langsung mencari unit mobil yang pada dasarnya telah  memiliki power besar, jadi untuk mengoptimasi power mobil, par ape-drifter maupun tim tidak terlalu repot melakukan modifikasi total dari dapur pacu.
  2. Pe-drifter mancanegara tidak terlalu ambil pusing dengan resiko mobil hancur jika tertabrak dinding pembatas ataupun bersenggolan dengan pebalap lainnya, dan umumnya pe-drifter tidak hanya mengandalkan 1 unit mobil karena sudah menyiapkan spare  mobil lainnya. Sedangkan pe-drifter Indonesia umumnya masih berpikir bagaimana caranya agar mobil tetap mulus dan bisa dipakai lagi di lain waktu.
  3. Arena drifting di luar negeri sudah menerapkan dinding beton sebagai handicap pembatas yang harus dilalui. Sangat besar kemungkinan mobil akan hacur lebur jika harus berbenturan dengan beton. Di Indonesia, penggunaan beton sebagai dinding pembatas belum digunakan karena masih memikirkan keselamatan mobil para peserta drifting. Kualitas trek terkait aspal dan infrastukturnya dinilai Linka juga masih jauh jika dibandingkan di luar negeri.

“Drifting adalah olahraga dengan resiko tabrakan yang sangat tinggi. Maklum sih jika penyelenggara drifting  masih mengutamakan pembatas seperti kun atau pembatas buatan lainnya karena jika saja banyak terjadi crash, mobil dan pe-drifter akan relative aman. Dan jika di barikade oleh beton, mungkin hanya sedikit drifter yang akan turut berlaga, karena sayang jika mobilnya harus bonyok, hehehe,” pungkas Alinka. (oka)

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman