Pelanggan Gak Sabaran, Go-Jek Merana

Jum'at, 14/10/2016 15:45 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Sebagai perusahaan pionir yang bergerak di bisnis ojek online Indonesia, Go-Jek memiliki kepercayaan tinggi dari pelanggan serta jumlah armada yang cukup mumpuni.

Namun sayang, keunggulan sebagai pionir ini tidak bisa dimanfaatkan secara baik oleh pihak perusahaan yang berkantor di kawasan Kemang ini. Buktinya sudah dua kali kantor Go-Jek digeruduk oleh pasukannya sendiri untuk protes kebijakan.

Demo terbaru berlangsung beberapa hari yang lalu. Sebenarnya apa sih yang dituntut oleh pengojek online ini? mobilinanews coba menggali keterangan dari salah satu anggota Go-Jek yang dipesan.

"Kita sudah dua kali demo Pak, kita protes soal kebijakan yang berubah-ubah serta merugikan pihak kita (pengojek)," tutur si abang Go-Jek dalam perjalanan mengantar mobilinanews ke daerah Pulomas, Jumat (14/10).

Dalam ceritanya ia menyebutkan bahwa kondisi mereka begitu nyaman di tahun-tahun pertama. Sampai ada kebijakan terkait performa yang mempengaruhi jumlah pendapatan dan bonus mereka.

"Tahun pertama kita masih ngerasain satu pengojek bisa terima langsung 5 order. Kita tinggal pilih saja mau ambil yang mana. Sekarang ini, sejak dibukanya pendaftaran di GBK, Senayan, order kita tidak bisa pilih, udah gitu kalau pas lagi apes dapat order dari konsumen yang gak sabar, main cancel aja, poin performa kita dikurangin," jelasnya.

Poin performa yang dimaksud adalah modal persentase yang diberikan perusahaan lewat aplikasi setiap hari pukul 00.00 WIB. Modal performa 100% yang jadi tolak ukur perusahaan mengeluarkan bonus.

"Apesnya kalau kita dapat penumpang pagi hari jam-jam sibuk. Macet kadang bikin kita gak bisa buru-buru jemput yang order. Pelanggan gak sabar, kita udah mau sampai tiba-tiba di cancel. Efeknya poin performa kita langsung dikurangin sampai 50%. Sementara untuk naikin poin itu juga susah banget. Tiap habis nganter pelanggan cuma dikasih 2 atau 3 poin, gimana ngejarnya coba?" curhatnya.

Apalagi menurutnya kalau poin performa itu turun sampai 20%, kontrak diputus. Dan perhitungan ini harus setiap hari, tidak diakumulasi seminggu atau sebulan. Intinya setiap hari armada Go-Jek itu harus berjuang mempertahankan performa agar tidak sampai drop di angka 20%. Karena konsekuensinya PHK.

"Itu yang kami perjuangkan ke perusahaan, agar kebijakan bisa melunak. Harapan kita juga agar pelanggan itu mau sabar, ngertiin kita kalau posisinya seperti itu. Jangan main cancel-cancel aja orderan," pinta bang Go-Jek.

Tuh, buat yang order Go-Jek, sabar dikit lah, pasti dijemput kok. Ya gak bang? (Zie)

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!