Di GP Jepang 2016, Movistar Yamaha Beri Alasan Larang Lorenzo Tes Ducati : Ini Penjelasan Lin Jarvis

Sabtu, 15/10/2016 17:04 WIB

mobilinanews (Jepang) – Jadi bulan-bulanan kemarahan fans Jorge Lorenzo, akhirnya Yamaha buka suara. Di sela persiapan tim Yamaha Movistar di GP Jepang, Lin Jarvis kasih alasan, kenapa Yamaha melarang Lorenzo tes Ducati di Jerez.

Dalam seminggu belakangan, Lorenzo memang merengek dibolehkan ikut tes privat Ducati di Jerez dengan Desmosedici GP16. Tapi, Yamaha keukeuh hanya memberi izin X-Fuera mencicipi Ducati setelah balapan musim 2016 selesai. Ya, setelah seri XVIII, GP Valencia, November mendatang.

MotoGP memang mengizinkan pabrikan pesertanya untuk ujicoba motor baru seusai seri terakhir di Valenci. Semua diberi waktu 5 hari, dan boleh memilih di sirkuit manapun. Kalau Honda dan Yamaha pilih tes di Valencia dan Sepang. Sementara, Ducati memilih tes di Jerez, usai di Valencia.

Menurut Lin Jarvis, Direktur Yamaha, ada dua alasan penting yang membuat Yamaha melarang Lorenzo menguji GP16 di sela musim ini. Paling cemen, Jarvis pengin Lorenzo tetap fokus di sisa musimnya bersama Yamaha. Meskipun, peluangnya mempertahankan gelar juara dunia 2015, sangat kecil.

Selain itu, latar belakangnya, ya soal ekonomi. Menurut Jarvis, Yamaha sudah berinvestasi sangat besar pada semua pembalapnya. Sehingga, jika kontrak berlakku sampai 31 Desember 2016, selama itu pula semua joki Yamaha terkait dengan program promosi Yamaha.

“Soal tes Ducati di Jerez, rasanya lebih baik konsentrasi pada tes di Valencia. Karena, menurut kontrak, tak satupun pembalap Yamaha, punya hak secara otomatis, menguji motor selain Yamaha, selama masa kontrak. Ini bukan hanya soal olahraga. Ini juga menyangkut bisnis,” tegas Jarvis.

Kalau dibilang Yamaha menghalangi Lorenzo untuk cepat beradaptasi dengan Ducati, Jarvis menolak. Meski dibandingkan dengan kasus Maverick Vinales yang diizinkan Suzuki pakai Yamaha di Valencia dan Sepang, sebelum 31 Desember, Jarvis berpegang pada kontrak eksklusif Yamaha dengan Lorenzo

Pertama, Jarvis membandingkan kasus ini dengan kejadian waktu Valentino Rossi cabut dari Honda ke Yamaha di akhir 2003. Ketika itu, Rossi pun harus menunggu sampai Januari 2004 untuk bertemu dengan YZR-M1.

“Kalau dengan Maverick, silakan tanyakan kontraknya dengan Suzuki. Karena masing-masih kontak eksklusif, berbeda. Kami harus memohon pada Suzuki, dan mereka mengizinkan Maverick tes di Valencia dan Sepang. Karena sebagai pria sejati, kami menghargai kontrak kerja,” jelas pria berkewarganegaraan Inggris itu.

Sebenarnya, Lorenzo juga nggak perlu ngotot. Toh, Yamaha juga melarang joki tim satelit mereka, Pol Espargaro untuk mengikuti 2 ujicoba bersama KTM. Dan lagi, Rossi yang baru jajal M1 di Januari, juga langsung juara dunia bersama Yamaha.

Intinya, kalau Lorenzo memang jago, dan Ducati memang kencang, ya tetap aja juara meski minim waktu adaptasi. (Aries Susanto)

TERKINI
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Chery OMODA E5 Punya Fitur Car Link O, Berikan Kenyamanan Lebih Pada Mobil! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik