Ohlins Indonesia Bocorin Teknik Seting Sokbreker Standar Motor Harian Agar Aman Nyaman, Performa Top

Rabu, 26/10/2016 15:02 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Salah besar menganggap suspensi standar bawaan pabrikan itu disiapkan untuk bikin nyaman. Sebaliknya, peran sobreker bawaan pabrik itu lebih pada faktor keamanan. Untuk itu, ada ilmu dari Ohlins yang bisa membantu sedikit tingkatkan fungsi kenyamanan dan performa peredam kejut standar bawaan motor.

Fungsi `estede` sokbreker original di motor ini terungkap di training suspensi gawean Ohlins Indonesia, Senin (24/10) lalu, di markas PT. Sena Autopart Indonesia (SAI).  “Peran sokbreker standar di motor untuk kenyamanan dan performa, sebenarnya nomor kesekian,” tegas Edy Saputra, direktur Ohlins Indonesia, dari PT. SAI.

Pertama, menurut Edy, pastikan dulu beban yang biasa diangkut kuda besi sehari-hari. Hitungannya termasuk berat joki dan boncenger jika ada, pakaian, helm dan bagasinya. Gunanya untuk meyetel pre-load alias kekerasan per sokbreker. Maksudnya, ya supaya per di sokbreker tidak menanggung beban berlebihan atau terlalu ringan.

Untuk mengetahuinya, gunakan teknik saat menyetel sokbreker Ohlins. Ukur beban kosong yang diusung kaki-kaki kuda besi. Beban kosong ini, baik sokbreker depan atau belakang tidak terbebani bobot motor sama sekali, kecuali rodanya.

Caranya, gantung motor dengan standar tengah. Jika tidak ada standar tengah, pasang sandaran di bagian tengah kolong mesin. Lalu, ukur jarak bebas sokbreker depan dan belakang.

ohlins02.jpg" style="border-style:solid; border-width:3px; float:left; height:309px; margin:3px; width:500px" />

Edy menyebut as roda sebagai patokan titik awal pengukuran. Titik satu lagi, “Kalau sokbreker belakang, tarik saja ke titik di rangkanya. Kalau sokbreker depan, bisa mematok di segitiganya,” tunjuk pria yang juga masih suka balapan itu.

Setelah itu, naiki motor dengan beban yang biasa dipikul sehari-hari. Minta bantuan teman untuk mengukur lagi jarak dari titik-titik di sokbreker depan dan belakang tadi. “Untuk pemakaian sehari-hari, pre-load yang benar, di sokbreker depan ada penurunan jarak sebesar 25-35%. Sedang yang belakang 20-30%.,” tegas Edy.

Kalau hitungan metriknya, Edy menyebut, kalau pre-loadnya benar, jarak ukur sokbreker depan akan mendem sejauh 30-45 milimeter. Sedang jarak ukur untuk sokbreker belakang akan mendem 25-35 milimeter. Jadi, itu toleransinya, ya Bro n Sis!

“Kalau jarak main sokbreker terlalu jauh atauu terlalu dekat, akibatnya sokbreker nggak kuat menahan beban saat melintasi jalan tidak rata. Bisa mentok atau malah tidak main,” tuntas Edy.

Jika jarak main seperti yang digunakan Ohlins untuk setelan motor harian belum ideal, bisa memperkeras atau melembutkan setelan per-nya. Nah, jika pre-load ini sudah benar, maka motor akan terasa lebih nyaman. Tidak akan ada gejala mantul mantul karena beban terlalu berat, atau naik motor rigid karena beban terlalu ringan.

Terima kasih, Ohlins! (Aries Susanto)

TERKINI
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan