Fakta Seputar Sepang : Michelin Benar-Benar Bermasalah, Rossi Paling Berpeluang Juara

Sabtu, 29/10/2016 17:33 WIB

mobilinanews (Sepang - Malaysia) – Sirkuit Sepang sudah jadi tuan rumah balap motor prototipe sejak 1999. Sepanjang itu pula, di sirkuit sepanjang 5.543 meter itu selalu ada perbaikan catatan waktu. Tapi, baru musim ini para pembalap Kelas Para Raja gagal membuat rekor best-lap di sirkuit tuan rumah GP Malaysia , yang jadi seri ke-17 MotoGP musim 2016.

Tahun ini, litar Sepang memang berubah drastis. Bukan cuma pelapisan aspal ulang. Tapi juga ada 9 titik jadi yang membedakan lay-out trek dengan 15 tikungan itu dari musim sebelumnya. Dengan perubahan paling mencolok di tikungan ke-15. Titik yang bikin para rider MotoGP takut, karena chambernya negatif.

Secara teknis, pengaspalan ulang membuat grip ban makin bagus. Dan, soal lay-out yang agak berubah, sebenarnya tidak terlalu masalah. Sebab, kejuaraan dunia World Superbike (WSB) dan Formula 1 (F1) yang juga menggunakan Sepang, mampu membuat catatan waktu satu lap lebih baik. Nggak tanggung-tanggung, best lap rider WSB bisa lebih cepat 2 detik, dan driver F1 lebih kencang 5 detik.

Tapi, hingga sesi kualifkasi MotoGP selesai, sabtu (29/10), hanya Marc Marquez yang mencetak best-lap saat sirkuit kering di bawah 2 menit. Yaitu, 1 menit 59,895. Catatan itu masih 0,8 detik lebih di bawah rekor Dani Pedrosa yang ditorehkan tahun lalu.

Catatan itu memang dipengaruhi banyak faktor, termasuk cuaca. Tapi, terlepas dari itu, ini jelas akibat pemakaian ban Michelin juga. Produk pabrikan karet bundar asal Perancis yang baru jadi suplaier tunggal musim 2016 itu, seperti cacat produksi. Tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi di MotoGP.

Honda mungkin sudah bisa mengatasi permasalahan ban Michelin. Tapi, hingga musim mau berakhir, Yamaha masih bermasalah dengan gigitan ban ke aspal. YZR-M1 selalu sulit beradaptasi jika terjadi perubahan cuaca saat satu sesi dijalani.

“Kami perlu mengikuti kondisi ban. Kami tidak bisa konsisten ketika terjadi perubahan suhu di lintasan. Ini amat merepotkan dan bikin frustasi,” komentar Valentino Rossi.

Komentar Rossi yang juga diamini semua pembalap kelas puncak, membuat Michelin harus berpikir keras. Rencananya, mereka akan membuat ban dengan range yang lebih sempit. Artinya, pembalap dan tim bisa lebih banyak kesempatan memilih ban sesuai karakter motor mereka.

Terlepas dari persoalan ban, mobilinanews mencatat sirkuit Sepang selalu menjadi milik Yamaha dan Honda. Dan, Rossi lah yang paling banyak mengilap dengan 6 kemenangan di sana. Dua pembalap lainnya, Dani Pedrosa yang mengoleksi 3 kali juara dan Casey Stoner yang 2 kali finish pertama, absen di balapan musim ini.

Soal pencapaian Ducati yang cukup baik dengan pole Andrea Dovizioso, mungkin mereka harus banyak berdoa jika ingin Dovi finish pertama saat balap. Karena, mobilinanews mendapatkan kehebatan Desmosedici GP16 di Sepang hanya soal top speednya. Yaitu, rekor Andrea Iannone dengan 339,6 km/jam di trek lurus Sepang.

Jika kondisi pembalap, motor dan cuaca ideal semua, GP Malaysia yang akan digelar minggu (30/10) ini, harusnya akan seru. Dan, kalau menilik kondisi sekarang, kayaknya Rossi yang berpeluang besar menapaki podium tertinggi. (Aries Susanto)

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo