Ini Keunikan Jual-Beli Truk Bekas

Kamis, 10/11/2016 16:00 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Bicara mobil komersial bekas tentu menarik bagi beberapa orang, khususnya para pengusaha yang bergerak di bidang jasa angkutan dan transportasi. Perputaran untuk bisnis jual beli kendaraan tersebut juga diam-diam sebenarnya ramai. Namun satu hal yang harus dimengerti dalam bisnis jual beli mobil komersial seken adalah keunikannya.

"Untuk mobil komersial, pemilik lebih memilih jual ke teman di pinggir jalan daripada jual ke showroom. Soalnya pembeli mobil komersial itu pasti ngitung soal turn overnya. Kan kalau turn overnya lama, daya belinya pasti lama.  Ini juga mengakibatkan konsumen yang mau jual keberatan. Makanya lebih suka jual sendiri," jelas Joen Boediputra, Marketing Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia di Jakarta, Kamis (10/11).

Sistem trade in dianggap bukan solusi tepat karena berpotensi menimbulkan banyak kendala. "Turn over-nya lamban. Kalau kita tukar mobil komersial pas kita mau jual balik susah. Dandaninnya pasti banyak, rekondisi perlu waktu lebih lama, dan itu jadi biaya. Kalau mobil penumpang paling cuma baret-baret doang, minggu depan sudah bisa jual."
 
Keunikan lainnya adalah dari sisi harga. Menurut Joen harga mobil komersial bekas itu bisa turun sekitar 20-25%, tergantung kondisi. "Ini yang tidak bisa diprediksi. Bisa saja diluar bagus, tapi mesinnya rusak." Hal ini diungkap Joen karena melihat budaya dari pemilik mobil komersial di Tanah Air.  "Kalau mobil kuat angkut sampai 4 ton, di isinya bisa 11 ton. Standar angkutnya 20 ton, bisa isi sampai 35 ton," sentilnya.

Keunikan lainnya adalah kurangnya dealer kendaraan yang menjual mobil komersial bekas, jadi jangan heran kalau disebutkan cari mobil truk bekas itu tidaklah mudah.  “Kalaupun ada dealer kendaraan komersial seken, itu unitnya dari tarikan leasing, bukan dari konsumen. Apalagi kemarin kondisi ekonomi rada sulit, jadi banyak tarikan kendaraan,” tambah Joen Boediputra.

Kalau sampai saat ini Isuzu belum punya dealer mobil bekas sendiri, alasannya kurang lebih karena faktor keunikan tersebut. "Untuk jual beli mobil bekas kita masih mengandalkan mobil88 karena masih satu grup Astra. Kerjasamanya dengan hampir seluruh leasing, kecuali TAF, karena memang khusus untuk unit Toyota. FIF saja support."

Kalau soal kredit dijelaskan Joen sama saja kredit truk sama penumpang. Justru leasing mobil komersial punya resiko kredit macet lebih kecil dibanding kendaraan penumpang. "Mobil komersial ada kendaraannya ada bisnisnya. Leasing cuma pelajari, perusahaannya hire pengemudinya gimana, trus rutenya dimana. Kalau soal kemampuan angsur, mereka malah lebih jelas daripada kredit kendaraan pribadi, mobilnya sendiri menghasilkan, gak kayak mobil penumpang," pungkasnya. (Zie)

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo