mobilinanews (Batam) - Tontonan menarik disajikan peserta Dragon Racing Offroad di Batam, Kepulauan Riau akhir pekan ini (6-8/9/19). Dengan karakter lintasan high speed, peserta ngegas jipnya semaksimal mungkin demi mengejar waktu tercepat. Namun apa yang terjadi?
Dari 4 Special Stage (SS) yang disiapkan panitia, semua track enak buat tancap gas. Jip terbang menjadi pemandangan saat melibas gundukan dan jumpingan. Ketika salah sedikit, hasilnya pun bisa lain.
Kalau gak klontang, yaa rebahan.
Seperti Luthfi Rahmat yang mengendarai Toyota FJ40 tubular. "Gara-gara bengoko besi tie-rod, akibatnya stir jadi kosong dan liar. Tikungan susah dikendalikan, kebalik deh di SS-2," pasrah Luthfi, anggota Toyota Hardtop Padang yang lama menetap di Batam.
Yaps! Kejuaraan yang diusung GPO alias Gas Pool Ora Urus ini memang menantang nyali. Apalagi di Batam sejak 2017 vakum event racing offroad.
Meski peserta hanya berasal dari wilayah sekitar, namun offroader yang doyan speed keluar dan tampil di sirkuit.
Tak ketinggalan Ketua GPO, Capt. Pontianus ikut serta dan terbang bersama Suzuki Jimny berkelir kuning berpacu dengan waktu.
"Event ini menjadi pemacu adrenalin setelah lama racing offroad didambakan digelar di Batam," ungkap Refino Handoyo, Ketua Pengcab IOF Batam.
"Ada 4 SS disiapkan untuk ditaklukkan peserta pada Sabtu dan Minggu, 7-8 September. Karakter sirkuit panjangnya hanya kisaran 1,6 km tapi didominasi tikungan tajam. Banyak superbowl sebagai rintangan. Karena terlalu nafsu bejek gas, tikungan dan obstacle yang ada bisa jadi jebakan. Akibatnya bisa terbalik," ulas Adhi Alvaro selaku Pimpinan Perlombaan.
Akhirnya, kelas 0-1000cc dimenangi Dony AS, Pontianus dan Yuan untuk podium 1-3. Sementara podium juara kelas 0-2500cc dinaiki Ilmandri, Ridho Ilahi dan Yudho. Dan kelas bergengsi Free For All atau FFA masih dipuncaki Ilmandri dan Ridho Ilahi, serta Anif Winarko urutan ketiga peraih poin tertinggi.
"Batam khususnya dan Kepri secara umum memang harus sering menggelar event serupa. Buktinya banyak offroader yang ikut dan mobil di bengkel jadi keluar," puas Refino Handoyo. (Bangve)