mobilinanews (Jakarta) – Soal uang mahar Rp 100 juta yang harus disetor setiap calon ketua umum PP IMI sebaiknya ditiadakan. Karena lebih banyak berdampak negatif ketimbang positifnya.
Hal itu disampaikan Puguh Wirawan SH, ketua bidang wisata Pengprov IMI DKI. “Nanti bisa menular ke pemilihan ketua Pengprov IMI. Karena PP IMI memberi contoh atau melegalitas “uang mahar” bagi calon ketum PP IMI mendatang,’ ujar Puguh. Pemilihan ketum Pengprov akan dilakukan setelah PP IMI.
Dengan kondisi seperti itu, nanti yang terpilih sebagai ketua umum PP IMI bukan yang punya potensi tetapi yang punya uang.
Lebih lanjut Puguh menambahkan, adanya uang mahar ini bisa merubah citra IMI sebagai induk olahraga otomotif yang berorientasi pada bisnis semata.
“Ada yang you bisa maju sebagai balon ketum IMI. Nggak ada uang you hanya bisa gigit jari,” tambah kandidat ketum Pengprov IMI DKI ini.