mobilinanews (UEA) - Max Verstappen curiga ada masalah teknis pada W11 besutan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas sehingga ia tampak mudah mengalahkan mereka di Abu Dhabi, trek yang selama ini menjadi kekuatan Mercedes mendulang poin. Tapi, di saat sama, ia juga tak bisa abaikan progres keren RB16.
Ia merasa Mercedes tampil tidak dalam kekuatan penuh kala melihat dengan mudah ia meninggalkan 2 uni W11 selepas start dan semakin lama semkain memperbesar jarak.
Hingga sampai garis finish dengan kemenangan telak 16 detik. Selish waktu yang bisa dianggaptak wajar jika dibandingkan dengan `kekuasaan` Mercedes di Abu Dhabi dalam 6 tahun sebelumnya.
"Tapi, saat ini kami juga memiliki mobil yang sangat bagus, keseimbangannya luar biasa. Kami sudah melakukan segalanya dengan cara yang benar. Tentu saja saya bahagia dengan kemenangan ini, terlebih setelah kemarin meraih pole position."
Itu pasti tak lepas dari pengembangan mobil yang ke Abu Dhabi ini menggunakan sejumlah komponen baru untuk persiapan ke 2021. Secara keseluruhan, katanya, progres tim sangat memuaskan dan membuatnya on fire menuju kompetisi tahun depan.
"Sepanjang tahun tim bekerja keras memperbaiki mobil. Memenangi balapan di seri terakhir seperti ini menjadi dorongan dan penyemangat seluruh anggota tim menyongsong musim berikutnya. Ini momentum positif yang harus kami manfaatkan sebagai persiapan."
Dengan keyakinan penuh bisa bersaing dengan Mercedes, Verstappen berharap Red Bull bisa menyediakan mobil yang lebih kompetitif tahun depan. Tentu juga harapan sama kepada Honda selaku pemasok mesin. Apalagi musim 2021 adalah tahun terakhir Honda berkipah di kancah F1.
"Kami harus bisa bersaing dan menyerang sejak awal," harapnya.
Sebelum masuk musim 2020, Verstappen dan seluruh awak Red Bull sudah pancang target bersaing dalam perebutan gelar. Para pengamat top F1 pun menyebut Verstappen adalah penantang favorit melawan Hamilton.
Bahkan Red Bull sudah sangat bersemangat menjadikan Verstappen menjadi juara dunia termuda sepanjang sejarah F1, mengalahkan rekor milik Sebastian Vettel.
Nyatanya sepanjang musim dominasi Hamilton tak terpatahkan, sampai akhirnya dominasi Red Bull baru tampak di seri penutup Abu Dhabi.
Pembalap peranakan Belanda - Belgia itu kini kembali jadi favorit penantang perebutan gelar musim depan. Hasratnya menjadi juara dunia tak perrnah padam sebelum terwujud.
"Saya takingin menunggu umur 30 tahun untuk menjadi juara dunia," ujar driver 23 tahun ini saat digadang-gadang jadi calon juara dunia 2020 di akhir musim 2019 lalu.
Kini hal sama terjadi lagi. Dengan material teknis yang kini dimiliki Red Bull maka Verstappen adalah figur yang paling bisa diharapkan melawan Mercedes tahun depan. Syarat yang minta, itu tadi, bahwa ia dan tim bisa menyerang sejak awal kompetisi.
Verstappen punya kontrak jangka panjang hingga akhir musim 2023. Namun disebut-sebut ada klausul yang membolehkannya pergi ke tim lain di akhir musim 2021 jika gagal menjadi juara dunia. (rnp)