mobilinanews (Jakarta) - Kehadiran bus listrik di tengah era kendaraan listrik, membawa esensi baru untuk moda transportasi di Tanah Air. Selain menawarkan efisiensi dalam hal polusi yang dikeluarkan, bus listrik juga digadang-gadang memiliki biaya perawatan yang lebih mudah.
Salah satu pemain bus yang kini menyasar segmen bus listrik, Higer, mengklaim bahwa kendaraan niaga tersebut memiliki keunggulan dari sisi perawatan.
Bahkan, menurut Antonius R Ismanto, Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia, selain perawatan bus listrik juga tidak menghasilkan limbah yang lebih sedikit.
"Bus Higer hanya memerlukan perawatan yang lebih rendah dan ringan. Dengan demikian, bus lebih produktif karena bisa dioperasikan lebih maksimal. Waktu yang diperlukan untuk perawatan juga lebih singkat. Selain itu, limbah suku cadang jauh lebih sedikit," jelas Antonius.
Adapun formulasi lain yang juga membuat bus ini lebih mudah perawatan adalah dikarenakan penggunaan komponen dari Jerman.
"Dengan menggunakan Axle ZF, bus dapat dikonfigurasi menjadi low entry, di mana lantai bus rata atau lower deck. Sumbu roda depan independent dan mengurangi body roll pada kendaraan. Kami mengunakan teknologi dari Jerman karena layanan purna jualnya sangat didukung oleh ZF Jerman. Dengan demikian, kelancaran operasional dan perawatan kendaraan menjadi terjamin," tambah Untung W Iswanto, Founder PT Higer Maju Indonesia.
Selain itu, untuk kenyamanan dalam mengangkut penumpang, bus listrik Higer ini juga sudah dibekali dengan beberapa komponen yang mumpuni sehingga penumpang dapat dengan tenang berada di dalam kabin.
"Spesifikasi bus listrik Higer diharapkan sudah mengikuti semua standar yang telah ditentukan oleh Transjakarta, seperti ukuran dan dimensi sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini karena sejak awal pembuatan selalu berkoordinasi dengan tim teknis TransJakarta. Kami siap mendukung TransJakarta untuk pengadaan bus listrik yang efisien," tandas Untung. (hf)