mobilinanews (Australia) - Belum ada tanda-tanda positif kalau seri pembuka F1 2021 di Australia bisa berlangsung sesuai jadwal 21 Maret 2021. GP Bahrain pada 28 Maret kemungkinan jadi seri perdana.
Sebaliknya semakin tinggi kekhawatiran GP Australia tak bisa dihelat seperti tahun lalu. Alasannya adalah pembatasan perjalanan yang sangat ketat diterapkan pemerintah Australia. Setiap pendatang wajib jalani karantina dua minggu setibanya di negara itu.
Persoalan baru juga muncul. Dipicu oleh kekhawatiran global akan munculnya virus C19 jenis baru. Membuat publik Negeri Kanguru itu pun layak mempertanyakan perlunya F1 tetap dihelat.
Munculnya virus baru yang disebut-sebut berasal dari Inggris sangat mempengaruhi situasi saat ini. Pasalnya, 7 dari 10 tim F1 berada di negara itu.
Saat ini masih tercatat 279 kasus C19 di negara itu. Dan, sejak merebak tahun lalu, tercatat sudah 909 orang yang meninggal di sana.
Ketatnya prokes sudah diberlakukan pada event akbar Australia Open pada Februari. Jadwal harus maju 3 minggu dari jadwal awal agar para petenis internasioanal yang hadir bisa jalani karantina 2 minggu. Satu hal yang sepertinya sulit dilakukan F1. Bukan hanya jumlah personel yang terlibat tapi juga urusan logistik yang sangat besar.
Meski belum resmi kabarnya promotor lokal F1 Australia kini mulai mempertimbangkan pindah jadwal ke akhir musim. Itu pun kalau masih ada slot. (rnp)