mobilinanews (Inggris) - Juara dunia F1 1995 Damon Hill menyayangkan sikap Sebastian Vettel saat ini di tim Aston Martin. Ia tampak tak termotivasi dan kurang percaya diri.
Dalam pandangan Hill, kondisi juara dunia F1 4 kali itu rusak setelah Ferrari umumkan tak perpanjang kontraknya jauh hari sebelum musim 2020 berakhir. Itu mempengaruhi mentalitasnya, apalagi selama di Ferrari ia selalu gagal meraih gelar tambahan.
"Saya kira, ada aspek politik di Ferrari yang merusak kepercayaan dirinya. Dan, itu kemudian mengubah caranya mengemudi. Ia tak lagi melihat ada peluang dan tantangan," kata Hill yang di era 1990-an menjadi salah satu rival Michael Schumacher.
"Ia tipe pembalap yang akan memberikan kemampuan terbaiknya jika melihat ada peluang menang atau naik podium," imbuhnya.
Itu juga yang membuat Vettel menutup musim 2020 di peringkat 13 klasemen pembalap. Posisi yang sulit diterima bagi pemegang 4 trofi F1 dan bernaung di bawah bendera Ferrari.
Bergabung dengan tim barunya, Aston Martin, Hill melihat `luka hati` dari Ferrari masih terasa pengaruhnya. Padahal tim ikonik Inggris itu berambisi main di level atas kejuaraan dunia F1 dan mereka punya dana serta semua fasilitas penunjangnya.
Aston martin punya target 5 tahun lagi akan bersaing dalam perebutan gelar.
"Untuk mewujudkan ambisi tim itu, pertama-tama Sebastian harus punya motivasi dan kepercayaan diri untuk membangun brand Aston Martin di F1. Saya tak melihat kedua hal itu ada pada drinya sekarang ini. Itu agak mengkhawatirkan. Saya harap ia punya kesempatan untuk mendapatkannya," lanjut Damon Hill.
Sayangnya, tes pra musim atau kesempatan perdana Vettel membesut mobil barunya justru membuatnya frustrasi. Berbagai masalah teknis ia hadapi sehingga hanya bisa menempuh tes dalam 117 laps, paling sedikit di antara 20 pembalap regular F1.
Ia pun terkunci di urutan 20 tercepat, sementara rekan setimnya yang jauh lebih muda, Lance Stroll, berhasil menempati urutan 12 tercepat. (rnp)