mobilinanews (Austria) - Rombongan MotoGP masih bertahan di Red Bull Ring, Austria. Usai GP Styrian kemarin, semuanya langsung bersiap ngegas ke GP Austria di trek sama pada 13-15 Agustus depan.
Pemimpin klasemen sementara pembalap, Fabio Quartararo (Yamaha), kini kembali sadar kalau Yamaha M1 besutannya ternyata masih tetap kalah kompetitif dibandingkan Desmosedici milik Ducati.
Tadinya, ia pikir bisa melawan Ducati karena menganggap pacuannya sudah jauh lebih berkembang dari musim lalu.
"Bisa mengimbangi mereka di sesi latihan dan kualifikasi. Tapi, saat race, performa ban kami kalah dalam jumlah lap panjang. Ban belakang bermasalah, ini yang harus kami benahi untuk race berikutnya di sini," kata Quartararo.
Meski hanya finish P3, rider Prancis itu menyebutnya hasil sempurna seperti sebuah kemenangan. Tak lain karena butuh perjuangan keras untuk meraih hasil tesebut, diantaranya lewat pertarungan panjang dan melelahkan versus Jack Miller (Ducati). Dan ia baru bisa tarik nafas dan aman di posisinya setelah Miller jatuh di lintasan.
"P3 hasil maksimal yang bisa diraih. Saya tak mungkin bisa mengejar Jorge Martin (Pramac Ducati) dan Joan Mir (Suzuki) di depan. Sudah terlalu banyak waktu terbuang saat meladeni Jack," imbuhnya.
Satu kesadaran lainnya kesimpulan Quartararo bahwa motornya memang sudah tak mungkin menandingi daya akselerasi Ducati di lintasan Red Bull Ring yang selama ini memang paling cocok dengan karakter motor Ducati.
"Kami tak memiliki potensi yang sama dengan Ducati. Tapi, dengan mengetahui kekurangan kami di GP Styrian maka sangat penting menyiapkan aspek lain dalam balapan minggu depan. Kami sudah tahu area mana yang harus ditingkatkan," lanjut Quartararo.
Meraih 16 poin di Styrian juga sangat disyukuri Quartararo. Itu berarti semakin jauh dari kejaran Johann Zarco (Pramac Ducati) dan Francesco Bagnaia (Ducati) di klasemen. Ia kini unggul 40 angka dari Zarco di urutan kedua.
Pekan ini di trek sama, lawan tangguh Quartararo diprediksi masih akan datang dari kubu Ducati. Baik dari tim pabrikan maupun tim satelitnya.
Target Quartararo jelas, berusaha jadi juara. Tapi, jika tak bisa, maka berapa pun tambahan poin yang bisa dipetik maka itu saja yang harus diperjuangkan.
Ia tak akan memaksakan diri fight dengan resiko jatuh, karena sekali saja DNF maka itu menjadi keuntungan signifikan bagi lawan dalam perebutan gelar. (rnp)