mobilinanews (Prancis) - Sean Gelael tampaknya memang memiliki talenta besar di ajang balap ketahanan. Setelah 2 kali naik podium di Asia Le Mans Series awal tahun lalu, Sean juga selalu naik podium pada kejuaraan dunia balap ketahanan FIA World Endurance Championship 2021.
Hanya di 6 Hours of Monza Italia merupakan putaran 3 FIA WEC, karena harus start dari belakang, Sean yang tergabung dengan tim JOTA #28 bersama Tom Blomqvist dan Stoffel Vandoorne harus finish di urutan lima.
Kini, Sean Gelael tengah melakukan persiapan mengikuti balap ketahanan paling prestisius 24 Hours of Le Mans yang akan dihelat pada 21-22 Agustus mendatang, dengan melakukan simulasi balap malam hari di London (Inggris), setelah 8 hari digenjot latihan fisik di Pulau Ibiza, Spanyol dalam program Summer Training Camp.
Kelas yang diikuti pembalap yang disupport Pertamina, BNI dan KFC Jagonya Ayam Indonesia adalah LMP2. Apa dan bagaimana kategori kelas LMP2? Berikut ini detilnya.
2021 merupakan musim pertama Sean Gelael di ajang FIA WEC bergabung dengan tim JOTA Sport dari Inggris, turun di kategori kelas paling kompetitif LMP2. Seperti diketahui, FIA WEC menganut konsep multi-class, atau lebih dari satu kategori yang mengikuti balap secara bersamaan.
Ada 4 kategori kelas dilombakan pada FIA WEC musim 2021. Dari GTEPro, GTEAm, LMP2 dan LMH (Le Mans Hypercar) yang sebelumnya dengan nama LMP1.
Tiap kelas memiliki spesifikasi teknis yang berbeda-beda, dan spesifikasi mobil balap LMP2 yang dikendarai Sean Gelael musim 2021 dibuat sedikit lebih rendah dari mobil LMH.
Dimensi dan sasis mobil, tidak boleh lebih panjang dari 4.750 mm termasuk sayap belakang. Lebar mobil maksimal 1.900 mm, dengan tinggi maksimal 1.050 mm dari permukaan tanah.
Tim LMP2 bisa memilih sasis dari empat produsen berbeda. Yaitu Oreca 07, Dallara P217, Ligier JS P217, dan Riley-Multimatic MK30 yang lebih populer di kawasan Amerika Utara.
Tim JOTA #28 dengan skuad Sean, Tom dan Stoffel menggunakan sasis Oreca 07.
Sedangkan untuk wheelbase tidak dibatasi, namun harus sama seperti yang di homologasi oleh FIA untuk balap ketahanan WEC.
Ada pun harga sasis komplit (tanpa mesin dan perangkat elektronik) tidak boleh lebih dari 483.000 Euro (sekitar Rp 8,5 miliar).
Gibson GK248 V8 4.2L menjadi mesin spec mobil balap LMP2 sejak 2017. Namun mulai 2020, tenaga mesin Gibson GKS48 yang dipakai di LMP2 dikurangi hingga 40 hp.
Mobil balap LMP2 menggunakan satu mesin yakni Gibson GK248 V8 4.2L. Mesin tersebut hadir dengan tenaga 600 hp, namun seiring pergantian era LMP1 menuju LMH mulai musim 2021, tenaga mobil dikurangi hingga menjadi 560 hp.
Sean Gelael memenuhi kriteria pembalap LMP2 karena sudah mengantongi FIA Silver Category dari kiprahnya selama 5 musim di ajang GP2 dan F2 yang populer disebut sebagai F1 Junior.
Di kelas LMP2, tim harus memiliki sekurangnya satu pembalap dengan kategori FIA Silver atau Bronze. Karena itu, pemilihan Sean dalam line-up pembalap JOTA LMP2 telah memenuhi syarat. Sedang dua teammatenya, Tom dan Stoffel berstatus pembalap platinum.
Mulai 2021, Goodyear memasok ban untuk kategori LMP2. Terutama di ajang FIA WEC dan European Le Mans Series (ELMS). Sementara bobot mobil dibatasi minimal 930 kg dengan kapasitas tangki bahan bakar 75 liter. (wan, dari berbagai sumber)