mobilinanews (Jakarta) - Geliat mobil listrik di berbagai negara cukup tinggi. Hal ini bisa diukur dari banyaknya jumlah mobil listrik yang terjual dan berseliweran di pasar otomotif.
Salah satu brand mobil listrik yang merasakan dampak positif ini adalah Tesla. Meskipun sementara sebagian besar industri mobil terus merasakan dampak dari kekurangan semikonduktor yang berpengaruh pada kuota produksi, Tesla tampaknya baik-baik saja.
Sejak kuartal ke 3, penjualan mobil listrik Tesla seolah tanpa celah. Faktanya, Tesla telah mengkonfirmasi rekor pengiriman dan angka produksi untuk kuartal ke 3, berhasil memproduksi 237.823 kendaraan dan mengirimkan 241.300 kendaraan untuk konsumen, mengutip Carscoops.
Catatn ini cukup mengesankan di tengah pandemi Covid-19 yang mengalahkan rekor sebelumnya yang dikuartal ke 2 tahun 2021, ketika mereka mengirimkan 201.250 kendaraan untuk pasar di berbagai negara.
Dari kendaraan yang diproduksi Tesla, 228.882 di antaranya adalah Model 3 dan Model Y, sedangkan 8.941 sisanya untuk Model S dan Model X. Adapun kendaraan yang dikirim, 232.025 adalah Model 3 dan Model Y, sementara 9.275 adalah Model S dan Model Xs.
Salah satu alasan mengapa Tesla mampu menghindari efek bencana dari kekurangan chip, karena mulai mengambil chip dari pemasok luar dan meminta timnya menulis ulang kode untuk bekerja dengan chip baru ini, sebelum masalah itu menerpa dunai otomotif.
Meskipun demikian, sulit untuk memprediksi apakah produksi Tesla akan tetap aman, setelah kuartal ke 3. Mengingat saat ini, masalah chip masih menjadi momok bagi industri otomotif di seluruh dunia.
Produksi berbagai model Tesla diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang setelah Gigafactory-nya di Austin, Texas mulai aktif memproduksi Cybertruck akhir tahun depan.
Pabrik Tesla di Berlin, Jerman juga akan segera beroperasi normal dalam produksi dan akan sangat membantu meningkatkan produksi perusahaan.(elk)