mobilinanews (AS) - Rivalitas perebutan gelar juara dunia F1 berlanjut ke seri GP AS di Circuit of the America (COTA), Austin,Texas akhir pekan ini.
Juara dunia bertahan, Lewis Hamilton menyeberang dari Inggris ke Texas dengan tujuan tunggal: berburu poin! Ya, driver Mercedes sedang sangat butuh tabungan poin.
Saat ini, ia tertinggal 6 poin dari Max Verstappen (Red Bull Honda) di klasemen. Selisih poin yang secara teoritis bisa ia kejar di COTA sebagai pembalap favorit di sana.
Maklumlah, dari 8 laga di COTA, Hamilton finish sebagai juara 5 kali. Sebaliknya dengan Verstappen, tak pernah menang di Austin.
Tak salah kalau Hamilton pun optimis bisa mengulangi sukses di COTA. Tak hanya karena trek itu cocok dengan karakter W12 besutannya, tapi juga karena kesegaran power unit mobilnya usai modifikasi pada GP Turki lalu.
"COTA tempat berburu yang menyenangkan," kata Hamilton jelang sesi latihan pada Jumat (22/10/2021) siang waktu lokal atau Sabtu (22/10/2021) dinihari WIB.
Para pengamat, bahkan petinggi Red Bull Honda menjagokan Hamilton menang di COTA. Tapi, dua seri berikutnya di Meksiko dan Brasil diprediksi milik Verstappen dengan mobil RB16B.
Bos Honda Masashi Yamamoto malah yakin Verstappen bakal juara dunia jika menang di Meksiko, Brasil dan Abu Dhabi.
Terkait hal itu, Hamilton beri tanggapan dengan tenang.
"Sangat penting untuk memenangkan setiap balapan. Itulah tujuan kami dalam 6 sisa race tahun ini. Tak mudah tapi ada saat-saat kami bisa mengalahkan mereka," kata Hamilton.
"Saya tak suka berasumsi kalau kami tak kuat di Meksiko, meski memang mereka (Red Bull) kuat di sana," imbuhnya.
Dengan selisih poin hanya 6 biji dengan sisa race 6 seri, maka berapa pun poin ysng bisa dipungut bisa jadi penentu di akhir musim. Oleh sebab itu peran pembalap kedua bakal sangat penting.
Dalam hal team order, tampaknya Verstappen lebih diuntungkan. Pembalap Meksiko ini bisa diandalkan main di COTA karena banyak pendukungnya di Texas, apalagi saat main di negerinya.
Dipastikan ia akan membela Verstappen dan sudi melepaskan posisi dan poinnya demi keuntungan team mate-nya.
Bagaimana dengan Valtteri Bottas yang akhir musim ini pasti berpisah dengan Hamilton di Mercedes?
"Secara matematika saya masih punya kans jadi juara dunia. Saya akan balapan untuk diri saya sendiri sepanjang celah itu masih ada," tegasnya.
Mari menunggu bukti kalimat Bottas di COTA. Pasalnya, driver Finlandia ini juga punya peluang menang di sana.
Nah, sudikah ia mengalah terus untuk bantu Hamilton seperti acap terjadi sejak 2017? (rnp)