mobilinanews (Uni Emirat Arab) - Hanya tersisa beberapa hari jelang race pembuka F1 2022 di GP Bahrain, 18-20 Maret 2022. Dan, hanya beberapa hari itu saja persiapan final tim Mercedes buat sang kampiun Lewis Hamilton. Itu membuat juara dunia 7 kali itu pesimistis memasuki kompetisi.
Singgah untuk event promosi Mercedes di Dubai Expo 2022, UEA, Hamilton yang rencananya mau ganti nama itu bicara soal persiapan ke musim 2022.
Perubahan radikal regulasi teknis mobil F1 tahun ini yang juga memunculkan W13 revolusioner dalam beberapa aspek, disebut Hamilton sebagai masalah yang jadi tantangan Mercedes dalam beberapa hari jelang GP Bahrain di Sirkuit Sakhir.
Hasil tes terakhir di Bahrain, menurutnya, sama sekali tak sesuai harapan.
Ia menyoroti jumlah hari tes pra musim yang hanya 6 hari dan dilakukan pembalap secara bergantian.
Praktis, waktu efektif bagi masing-masing pembalap hanya 3 hari. Jauh lebih irit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tapi, ia harus telan situasi itu karena itulah kebijakan F1 untuk hemat dana akibat efek pandemi panjang Covid-19.
"Ini gila karena kami tak memiliki banyak putaran untuk memahami karakter mobil. Ketika memasuki balapan akhir pekan ini kami masih belajar mengenal mobil. Mungkin setidaknya kami harus belajar dalam 4 race awal. Kami punya banyak masalah," katanya.
Tampil gemilang di hari terakhir tes Barcelona, W13 besutan Hamilton sama sekali tak berdaya di tes Bahrain. Ia tak pernah berada di papan atas perolehan waktu tercepat.
Bahkan melawan waktu pembalap muda Mercedes, George Russell, pun selalu kalah. Ini adalah sesi tes paling buruk Hamilton semenjak di tim Mercedes sejak 2013.
Tapi, Hamilton tak patah semangat. Ia menyebut situasi sulit ini justru jadi tantangan menarik baginya dan bagi seluruh teknisi dan para insinyur Mercedes di Inggris.
Dalam waktu yang sangat singkat jelang race pembuka, mereka harus dapatkan solusi jika ingin menang di GP Bahrain. Ia pun bersiap lakukan rapat jarak jauh lewat video dengan kru teknis.
"Saya mengadakan teleconference dengan semua orang di Brixwaort. Membicarakan mesin, membahas kemampuan dan gaya mengemudi, dan bagaimana bisa mendapatkan tambahan tenaga pada mobil 2022. Setelah itu saya juga memanggil rapat para insinyur di Brackley. Bahas tentang cara mendorong mobil semakin lebih kencang, pengeremannya, dan coba menggali semua potensi yang ada," papar Hamilton menyebut nama pabrik Mercedes F1 di Inggris yang urusi mesin dan perangkat sasis, aero kit dan sebagainya.
Ditanya soal rekan setim barunya pengganti Valtteri Bottas, Hamilton menyebutnya sebagai hal yang menarik. Banyak yang berharap Russell akan menyainginya di dalam tim.
Tambah pula koleganya sesama Inggris itu adalah pembalap binaan Mercedes dan tiga tahun terakhir gabung di tim Williams memacu mesin Mercedes dan karenanya tak butuh waktu panjang untuk beradaptasi.
"Ini tantangan dan saya sedikit khawatir. Anda tahu, sekarang ini saya berumur 37 tahun. George baru berusia 24 thun kan? Tapi, ini menarik karena masalahnya bukan hanya pada usia. Ia punya problem dan problem itu ada di pundaknya," tukas Hamilton tanpa menyebut masalah yang dihadapi yuniornya tersebut.
Problem yang dimaksud Hamilton bisa jadi adalah beban mental yang ada di pundak Russell. Banyak pengamat yang menilai Russell adalah rekan satu tim yang tak akan rela hanya sebagai tandem Hamilton sebagaimana dilakukan Bottas dalam lima tahun terakhir.
Russel ambisius. Ia tertantang menjadi pembalap masa depan Mercedes menggantikan Hamilton. Dan, pamornya langsung melambung jika secepatnya mampu mengalahkan Hamilton.
Dan, fans F1 masih ingat bagaimana hebatnya Russell di GP Sakhir 2020 sebagai pembalap pengganti Hamilton yang kala itu terpapar Covid-19. Menggunkan W11 milik Hamilton yang kokpitnya kesempitan buat badannya, Russell langsung jadi buah bibir karena kecepatannya. Ia kalahkan Bottas dan memimpin balapan.
Sayangnya, ia gagal jadi pemenang hanya karena kesalahan konyol pitcrew Mercedes yang salah ganti ban saat pitstop.
Memori itu yang mendorong fans berharap Russell punya kesempatan head to head melawan Hamilton. Duel sesama Inggris beda generasi, di atas mobil yang setara.
Wajar jika Hamilton punya kekhawatiran. (rnp)