mobilinanews (AS) - Sembuh dari diplopianya, Marc Marquez memastikan diri tampil di GP AS, Sirkuit Austin, Texas akhir pekan ini. Di negeri para koboi itu, Marquez adalah koboi sejati dengan kuda besi bernama Honda RC213V.
Pentolan Repsol Honda itu mendapat rekomendasi dari tim dokternya dengan catatan layak bertanding kembali di trek MotoGP. Penyakit diplopia yang kembali mengganggu matanya usai kecelakaan jelang race GP Indonesia di Mandalika, kini dinyatakan sembuh.
Kelayakan itu juga ditunjang oleh tes khusus di Sirkuit Alcarras, Spanyol, dimana joki tim Repsol Honda itu menguji diri dengan mengendarai Honda CBR600RR. Dalam sesi tes itu Marquez merasa pandangannnya tak lagi kabur atau berbayang.
"Tentu saya sangat berbahagia bisa kembski ke trek balapan. Terlebih menuju salah satu sirkuit favorit saya, Austin. Apa pun situasinya saya selalu menikmati balapan di sana dan saya punya memori luar biasa di sana," kata Marquez lewat rilis tim Repsol Honda.
Ya, Marquez memang koboi spesial di Austin. Sejak manggung di kelas MotoGP pada musim 2013, ia selalu number one di sirkuit sepanjang 5,5 km itu. Ia setiap tahun juara, berturut dari 2013 hingga 2018 atau total 6 kemenangan.
Pada 2019, ia gagal menambah kemenangan karena kecelakaan, justru pada saat unggul jauh dari pembalap di belakangnya.
Pada 2020 dan 2021 tak ada seri MotoGP di Austin akibat merebaknya wabah Covid-19.
Sayangnya, kali ini ia datang ke Texas tidak dalam status favorit juara seperti tshun-tahun sebelumnya. Bukan karena idu diplopia tadi, namun lebih teknis pada karakter motor RC213V spek 2022.
Untuk kali pertama sejak 2014, Hinda Racing Corporation (HRC) membangun motor yang bukan berdasarkan masukan Marquez. Honda mengubah konsep yang bertolak belakang dengan pengembangan yang selama ini diarahkan Marquez.
Motor 2022 dibangun agar lebih mudah dikendalikan rider Honda lainnya. Sekaligus menghilangkan kesan bahwa Honda hanya bisa dijinskkan Marquez.
Marquez sendiri merasa motor barunya sangat jauh berbeda dibandingkan sebekumnya.
Ia pun harus belajar memahami tunggangannya, terlebih karena distribusi bobot yang bertahun-tahun dominan di bagian depan motor kini pindah ke belakang dan lebih klop dengan gaya balap teammate-nya, Pol Espargaro.
Salah satu kendala Marquez adlah memaksimalkan kinerja rem belakang akibat perubahan bobot tadi. Ia akui belum sebagus Pol di zona pengereman.
Kendala sama sepertinya masih akan menghadang juara dunia MotoGP 6 kali itu menuju seri Austin. Ia masih hsrus berapdaptasi. Dan karena itu juga menolak menetapkan target yang ia bidik di trek favoritnya itu.
"Yang terpenting saat ini adalah saya bisa kembali balapan setelah kehilangan dua seri di Indonesia dan Argentina. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Karena itu saya datang tidak dengan satu target tertentu," imbuhnya.
Tapi semua paham kalau Marquez tetaplah seorang Marquez. Begitu di atas motor maka orientasinya adalah selalu pada speed, pada posisi terdepan dan pada kemenangan. Jika ada celah jadi pemenang maka MM93 akan menggunakan celah itu dengan segala cara.
So, sama sekali belum layak mengesampingkan Marquez di Austin meski baru selesai jalani masa pemulihannya. Begitu di atas RC213V, Marquez selalu akan berbahaya. Jika tak berbahaya bagi dirinya sendiri maka lawan yang akan bahaya. (rnp)