mobilinanews (Banjarbaru) - Genap 1,5 bulan setelah pelaksanaan Musprov (Musyawarah Provinsi) IMI Kalimantan Selatan di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (26/2/2022) yang mengantar Edy Sudarmadi kembali menang secara aklamasi.
Kini, IMI Kalsel menerbitkan surat kepada seluruh klub anggota IMI Kalsel bertanggal 7 April 2022 tentang pemberitahuan pengajuan TKT (Tanda Klub Terdaftar) 2022.
Salah satu alasan surat yang ditanda tangani Muhammad Solikhin selaku Ketua Bidang Organisasi itu, karena dalam waktu dekat IMI Kalsel akan menyelenggarakan kegiatan Rakerprov.
Pengajuan TKT sama dengan mendaftar ulang TKT sebesar Rp 300 ribu, sedangkan iuran tahunan Rp 600 ribu, sehingga ketika ditotal jenderal menjadi Rp 900 ribu.
Cukup tinggi untuk iuran sebuah klub, karena yang menentukan memang internal IMI Provinsi. Sedangkan yang wajib disetorkan ke IMI Pusat hanya Rp 100.000 - Rp 150.000,- saja.
Serunya, surat ini juga dikirimkan kepada 34 klub yang kemarin menjelang Musprov IMI Kalsel ditolak pembayarannya (sudah membayar ke IMI Kalsel dan kemudian dikembalikan) dan klub mayoritas ini tidak memiliki hak suara pada saat Musprov lalu.
"Ini ada apa??? Sekarang disurati untuk membayar TKT dan iuran. Sementara waktu kami, 34 klub membayar sebelum Musprov pembayaran kami ditolak. Pertanyaannya, kenapa ditolak dengan alasan terlambat?," ujar H Agung dari klub MTTC Tanjung kepada mobilinanews.
Menurut H Agung, mungkin banyak orang masih teringat kronologi penolakan pembayaran klub, yang dengan terang-benderang bertujuan untuk memuluskan Ketua incumbent menang dengan aklamasi.
"Saat itu, cara mainnya sangat terlihat supaya hanya bisa untuk 1 calon saja (kelompok Ketua incumbent). Akhirnya, yang dapat hak suara cuma 29 klub. Itu pun yang sah untuk memberikan dukungan kepada Edy Sudarmadi setelah diverifikasi Tim Penjaringan hanya 20 klub," lanjut H Agung.
Bahkan kalau mengingat kembali poin-poin penolakannya, menurut H Agung, saat itu nggak masuk akal. (Surat penolakan dari IMI Kalsel terlampir).
Boboy Baihaqi dedengkot klub Scoot`s yang termasuk dalam 34 klub yang tidak mendapat hak suara di Musprov, masih suka bingung dan geli jika mengingat saat itu.
"Yang lucunya, list klub-klub yang punya hak suara, dikeluarkan di hari terakhir pengembalian formulir pendaftaran calon ketua. Bayangkan saja, bagaimana caranya si calon mendapatkan surat dukungan di hari terakhir. Dan gak mungkin juga soalnya semua klub yang punya hak suara adalah pendukung ketua incumbent hahaha," ujar Boboy.
Jadi, 34 klub mayoritas ini akan membayar TKT dan iuran atau bagaimana?
"Mayoritas sih nyuekin. Karena klub-klub yang selama ini membina pembalap roda dua (sepeda motor) dan roda 4 (mobil) memilih akan mengurus pindah KIS (Kartu Izin Start) mereka ke Pengprov IMI lain, di luar IMI Kalsel," sambar H Agung.
Dan itu, sudah dibuktikan ketika HA Yudhistira yang berlaga pada Kejurnas Balap Mobil ISSOM di Sentul International Circuit, Bogor, Maret lalu, memakai KIS DKI Jakarta.
Waduh. (wan)