mobilinanews (Kanada) - Atas nama safety, FIA akan mengeluarkan peraturan teknis untuk menghilangkan atau minimal mengurangi isu porpoising (laju mobil mantul-mantul di lintasan) yang di setiap race tahun ini jadi keluhan utama Lewis Hamilton.
Namun keputusan itu disebut konyol dan memalukan oleh Max Verstappen.
Peraturan baru FIA soal aerodinamika membuat mobil F1 menyalurkan aliran udara dari depan lewat kolong mobil untuk menghasilkan downforce. Efeknya adalah resonansi lewat sasis yang membuat mobil terpental-pental di trek lurus plus getaran yang besar.
Isu ini paling sering dikeluhkan Hamilton pada Mercedes W13-nya. Bos Mercedes Toto Wolff menyebut jalannya mobil seperti Kanguru, lompat-lompat.
Usai GP Azerbaijan lalu, Hamilton kembali bikin drama porpoising. Ia mengaku sekujur badannya sakit menahan getaran di kokpit mobil, sampai ia kesulitan keluar mobil. Bahkan saat itu diberitakan ia tak akan sanggup balapan ke Kanada yang meski akhirnya berangkat juga.
Dan, ia tak sendiri. Pembalap Ferrari Carlos Sainz juga untuk kesekian kalinya mengeluhkan isu sama. Pembalap AlphaTauri Pierre Gasly juga mulai merasakan efek yang sama dengan bumbu kekhawatiran badannya akan kenapa-kenapa jika sering alami goncangan keras seperti itu.
Keluhan pembalap dari tiga tim ini lantas diklaim Wolff sebagai keluhan mayoritas pembalap. Ia pun minta FIA merevisi regulasi aerodinamika.
Kamis (16/6/2022) petang waktu Kanada atau Jumat (17/6/2021) WIB, FIA pun bikin rapat dan seperti nurut kepada Wolff. Regulasi akan diubah dengan rumusan baru yang belum ditentukan untuk meredam isu porpoising.
Aksi FIA inilah yang lantas disambut Verstappen dengan nada kesal. Kebetulan ia dan Sergio Perez tak punya masalah dengan porpoising. Menurut juara dunia bertahan ini aneh saja karena FIA mengubah aturan di tengah kompetisi berjalan.
"Ada satu tim yang terus-terusan mengeluh dan karena itu tiba-tiba Anda mengubah peraturan. Ini saya kira tak logis dan memalukan," kata pembalap andalan tim Red Bull Racing itu.
Menurutnya, ini bukan soal tim mana yang dirugikan atau diuntungkan. Tapi, soal bagaimana sebuah tim beradaptasi dengan regulasi, bagaimana membuat desain mobil yang sesuai aturan dan dengan performa bagus.
"Jika Anda menaikkan mobil maka Anda tak akan menghadapi masalah tersebut, hanya saja mobil kehilangan performa. Tapi, jika Anda tak bisa mendesain mobil untuk performa yang diinginkan maka itu adalah salah Anda. Bukan kesalahan regulasi," tandasnya dengan teori yang logis.
Di sisi lain, ujarnya, ada beberapa tim yang berkreasi dan bekerja keras agar tak terpapar masalah teknis tersebut. Faktanya juga yang mengeluh hanya pembalap itu-itu saja.
"Ada tim yang berhasil keluar dari masalah tersebut. Ada pula tim yang tak berhasil mengatasi masalah yang sama. Mereka yang gagal, mengapa aturan yang harus diubah, terlebih di tengah musim. Keputusan ini susah dimengerti," tandas Verstappen yang tengah memimpin klasemen F1 musim 2022. (rnp)