mobilinanews (Italia) - Setelah `pensiun` sementara pada akhir 2020, Andrea Dovizioso memastikan bakal pensiun permanen pada akhir musim 2022 ini. Mantan joki pabrikan Honda dan Ducati itu tahu diri jika sudah tak bisa kompetitif lagi melawan para petarung muda.
Setelah pisah dengan pabrikan Ducati di akhir 2020, Dovi tak sepenuhnya pensiun sementara seperti rencana awal. Runner up MotoGP 2017, 2018 dan 2019 ini justru digadang-gadang sebagai test rider tim Aprilia dengan potensi balap permanen di musim 2022.
Sayangnya, Aprilia pada pertengahan musim 2021 justru menampung Maverick Vinales yang mendadak undur diri dari tim pabrikan Yamaha.
Yamaha lantas menyomot Franco Morbidelli dari tim satelit Petronas Yamaha SRT ke skuad pabrikan. Dovi pun jadi pengganti Morbidelli dan beberapa race jadi team mate Valentino Rossi.
Musim 2022, Dovi jadi rider utama tim satelit Yamaha yang berubah nama jadi RNF Yamaha. Berpasangan dengan rider muda Darryn Binder yang dipromosikan langsung dari ajang MotoGP sebagai pengganti Rossi.
Ini kali kedua Dovi membesut Yamaha F1 kelas satelit dengan rasa yang berbeda. Musim 2012, ia jadi joki tim Yamaha Tech3, tapi mampu melawan joki pabrikan dalam pertarungan ke zona podium.
Kala itu, ia berhasil finish podium sebanyak 6 kali dan finish P4 enam kali juga. Di klasemen akhir ia bertengger di peringkat 4 Besar. Itu yang membuatnya pantas ditarik tim pabrikan Ducati untuk menggantikan Rossi yang kembali ke pangkuan Yamaha setelah 2 musim di Ducati.
Prestasinya bertolak belakang dengan masa satu setengah tahun belakangan bersama tim satelit Yamaha. Tahun lalu, ia hanya mengaspal di 5 race jadi tandem Rossi. Hasilnya 4 kali finish di zona poin dengan koleksi 12 poin.
Musim 2022, ia jadi pembalap utama tim RNF Yamaha. Berdampingan dengan rider muda Darryn Binder yang dipromosikan langsung dari ajang Moto3 untuk gantikan Rossi yang pensiun.
Hasilnya, boro-boro macam musim 2012, justru lebih parah dari tahun lalu. Dari 11 balapan musim 2022, Dovi hanya finih zona poin sebanyak 4 kali dengan koleksi poin hanya 10.
Meski berbekal Yamaha YZR-M1 2022 spek pabrikan, salah satu pembalap terbaik Italia ini kesulitan beradaptasi. Nasibnya tak tertolong meski bermitra dengan chief crew sekaliber Roman Forcada (eks kepala kru Jorge Lorenzo di Yamaha).
"Semuanya jelas, saya tak lagi kompetitif. Saya selalu mengatakan tak ingin di sini (MotoGP) jika tak lagi bisa bersaing. Sederhana saja," kata juara dunia GP125 musim 2004 ini, yang meraih pialanya saat berumur 18 tahun.
Musim depan RNF Yamaha berganti baju jadi tim satelit Aprilia. Nama Dovi sebenarnya masuk line up pembalap tahun depan, terlebih karena kedekatannya dengan sponsor, tapi ia mengambil keputusan untuk pensiun saja.
"Saya tak ingin mencari tempat tahun depan. Musim lalu saya merasakan pensiun selama setengah tahun. Jadi, saya sudah tahu rasanya sebagai pensiunan dan saya sama sekali tak khawatir soal itu," imbuhnya dalam wawancara khusus dengan web resmi MotoGP.
Akhir tahun lalu Italia sudah kehilangan The Doctor, julukan Rossi. Akhir tahun ini giliran The Professor yang angkat kaki dalam usia 36 tahun dengan masa bakti 20 tahun di ajang grand prix.
Kalau Rossi digelari The Doctor oleh tifosi lantaran jago `menyembuhkan` penyakit pada motor, maka Dovi mendapat gelar profesor karena sangat detil mengkalkulasi setiap aspek pada saat membangun setingan motor. (rnp)