mobilinanews (Medan) - Perally senior asal Medan, Sumatra Utara, Eddy WS ingin pesan yang ia sampaikan terkait juara nasional untuk kelas bisa didengar IMI Pusat.
"Minimal sudah diberitakan sebenarnya ada masalah yang harus didengar pengurus IMI Pusat," ujar Eddy WS yang tahun lalu turun di kelas F3 mengandalkan Suzuki SX4.
Eddy WS, tak egois pikirkan diri sendiri
"Kalau menjawab alasan Komisi Rally, terlalu jauh kita bicara WRC (World Rally Championship alias kejuaraan dunia rally). Jelas WRC bukan kelas kita untuk membanding bandingkan dengan Kejurnas," jelas Eddy WS.
"Kita masih bicara perally pemula dengan spec mobil sederhana, yang intinya mencari bibit-bibit baru di indonesia," imbuh Eddy WS.
Kalau bicara masalah peraturan kelas-kelas di Kejurnas Rally, tambah Eddy WS, masih banyak yang harus dievaluasi.
"Tahun kemarin peserta F1 dan F2 banyak yang kena prank. Mereka kirain juara nasional seperti yang sempat dijanjikan IMI," buka Eddy WS.
"Sudah seharusnya pengurus rally di IMI Pusat mengajak bicara pelaku reli itu sendiri. Kalau
peraturan dibikin pas Rakornis dan Rakernas IMI, kapan perally mau didengar aspirasinya?"
Eddy WS lebih lanjut menambahkan, para perally kelas F1, F2, M3, M2 seperti nggak dianggap karena mereka merasa bukan siapa-siapa cuma pereli daerah dan tidak punya suara.
"Saya tidak perlu menunjukkan bukti tertulis mengenai masalah ini. Tapi sueerr..banyak perally yang curhat ke saya," tutup Eddy WS. (bs)