mobilinanews (Inggris) - Ambisi tim Aston Martin bisa bertarung di level atas F1 tak main-main. Dana pengembangan tak ada matinya. Maklumlah, pemilik tim yang konglomerat Kanada juga punya ambisi tersendiri buat sang putra mahkota.
Sejak mengambil alih tim Racing Point dua rahun lalu, juga mengambil alih pabrikan Inggris Aston Martin, pengusaha besar Kanada Lawrence Stroll memang 'bersumpah' menjadikan timnya bermain di level atas F1. Sekaligus menjadikan sang putra, Lance Stroll, menjadi pembalap top.
Untuk itulah Aston Martin mendapuk Sebastian Vettel, pemegsng 4 gelar juara dunia F1, yang sayangnya gagal memenuhi ambisi Stroll.
Vettel pensiun, kini Fernando Alonso yang mereka datangkan. Berbarengan dengan perluasan pabrik di Silverstone, Inggris.
Menyambut juara dunia dua kali itu, Aston Martin pun menyiapkan mobil 2023-nya dengan perubahan drastis dibandingkan spek tahun lalu.
"Kami belajar dari kekurangan tahun lalu, membuat desain dan part baru. AMR23 sangat berbeda, 90% bagian mobil berubah. Paket aerodinamika malah berubah 95%. Itu untuk memperkuat potensi kami berkompetisi," ujar Wakil Direktur Teknik Aston Martin Eric Blandin dikutip dari motorsportweek.
Blandin yakin pengembangan yang mereka lakukan akan menutupi semua kekurangan dari besutan tahun lalu. Ia bahkan menyebut ada celah kecil yang dikembangkan tapi diyakini yang kecil itu justru berpotensi mendatangkan keuntungan besar.
Alonso pun menyambut progres itu. Saat pindah dari Alpine ke Aston Martin, pembalap Spanyol itu mengaku sangat tertarik dengan ambisi Aston Martin di F1, lengkap dengan semburan dana besar untuk memperkuat infrastrukturnya.
"Saya masih berambisi meraih gelar. Dengan apa yang dimiliki Aston Martin saya kira mereka sudah punya basis kokoh untuk menjadi tim papan atas," ujar Alonso saat itu.
Kini AMR23 sudah disiapkan dengan pengembangan radikal di berbagai area untuk menyambut Alonso.
Tinggal menunggu buktinya, dimulai dari sesi winter test mendatang. Bisakah Alonso memberi lebih dari yang sudah diberikan Vettel? (rnp)