mobilinanews (Finlandia) - Juara dunia 2022 dan saat ini memimpin klasemen kejuaraan WRC 2023, Kalle Rovanpera, tengah bernegoisasi dengan Hyundai untuk musim 2024. Kontrak juara dunia WRC termuda itu habis di tim Toyota Gazoo Racing pada akhir 2023.
Manajer Rovanpera, Timo Jouhki, dikabarkan telah membuka komunikasi dengan pihak Hyundai Motorsport. Jouhki ini figur penting di komunitas rally Finlandia. Ia sudah mengantar banyak perally Finlandia ke papan atas, antara lain para legenda macam Juha Kankkunen dan Tommi Makinen.
Kini ia tengah berproses mengantar Rovanpera meraih gelar WRC kedua dan memastikan anak asuhnya itu mendapat posisi istinewa pada musim kompetisi 2024.
Di satu sisi, kematian tragis Craig Breen jelang Rally Krosia lalu jelas jadi pukulan berat buat Hyundai. Kursi kosong yang ditinggalkan Breen harus segera diisi.
Meski punya perally muda potensial dalam diri Oliver Solberg, tak berarti pabrikan Korea itu tak berminat pada Rovanpera, seperti saat mereka menarik Ott Tanak dari Toyota begitu meraih gelar 2019.
"Saat ini semuanya terbuka untuk.musim depan dan seterusnya,," kata Jouhki dikutip dari media DirtFish.
Menanggapi hal itu, Team Principal Toyota Gazoo Racing Jari-Matti Latvala mengaku tak gelisah karena yakin Rovanpera akan bertahan di Toyota. Pada saatnya kontrak akan diperbarui dan sejauh ini kedua pihak merasa nyaman satu sama lain.
"Itu hal biasa terjadi jika masa kontrak seorang bintang mendekati masa akhir," pungkas Latvala yang juga mantan pereli papan atas Finlandia.
Rovanpera, 22 tahun, bergabung dengan Toyota Gazoo Racing sejak musim 2020 dan meraih gelar pada 2022. Tapi, ia dikenal dan mengenal tim ini sudah sejak jauh hari sebelumnya. Sejak Rovanpera berusia 15 tahun saat kali pertama ia mencoba kemudi Toyota Yaris pada 2015.
Perally penuh bakat itu lantas dibina oleh Makinen yang saat itu jadi Team Principal Toyota Gazoo Racing. Ia pun 'dititipkan' di skuad Skoda Motorsport dan menjadi juara serial WRC2 Pro pada 2019.
Usai itu, ia resmi jadi bagian Toyota hingga akhir 2023 ini. Setelah itu tergantung pada penawaran seperti apa yang diberikan Toyota agar ia tak pergi. (rn)