mobilinanews (Jerman) - Ternyata Marc Marquez tak ngoyo tarung ke zona podium saat Sprint Race GP Jerman kemarin, seperti perjuangan kerasnya di dua seri sebelumnya.
Start dari P7 dan finish P11 tak membuat gusar pembalap andalan Repsol Honda itu. Saat itu, katanya, ia tak ingin ambil resiko jatuh lagi agar tidak mengganggu persiapannya menuju main race pada malam ini WIB.
"Saya sudah terlalu banyak jatuh hari ini. Saya tak ingin ambil resiko celaka lagi sprint race (dengan konsekuensi cedera ataupun kerusakan motor). Itu bagian dari persiapan ke balap utama," katanya.
Main race malam ini statusnya adalah grand prix, seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini yang akan menentukan status Marquez sebagai King of Sachenring dengan memborong semua kemenangan pada balapan yang ia ikuti di Sachsenring.
Jadi, jika menang lagi malam ini maka statusnya semakin kuat sebagai raja Sachsenring, trek pendek dengan hanya 13 tikungan, berkarakter anticlockwise yang 10 tikungannya belok kiri, dan sangat disukai Marquez.
Kembali start dari row 3, buat beberapa pembalap mungkin tak begitu on fire lagi memancang target podium atau bahkan kemenangan. Tapi, itu tak berlaku buat pemegang 6 gelar juara dunia MotoGP itu. Dengan syarat motor yang ia tunggangi bisa 'mengerti' keinginan Marquez dan mampu bermanuver sesuai riding style-nya.
Berkali-kali ia katakan siap kerja sangat keras dan ambil resiko klontang untuk mendapatkan motor nyaman itu. Ironisnya, Marquez belum mendapatkan yang ia inginkan pada RC213V sepanjang sesi GP Jerman.
"Saya pekerja keras seperti biasanya. Honda belum memberikan apa yang saya butuhkan, tapi saya akan terus mendorong dan seperti biasanya mencoba raih hasil terbaik."
Untuk mempertahankan takhtanya di Sachsenring malam ini Marquez sudah punya ancang-ancang strategi ban maupun persiapan motor. Ia yakin punya kesempatan ke baris depan dengan acuan balap Sprint Race kemarin yang berlangsung 15 laps.
"Saat itu banyak pembalap yang menurun performanya beberapa lap jelang finish, sementara race pace saya masih lama."
"Main race akan berlangsung 30 laps, jadi ada peluang ke baris depan dan itu yang kami perjuangkan," tandasnya.
Satu rencana lain yang tak kalah penting adalah niat Marquez mengganti setingan motor, seperti set up yang digunakan pada musim 2021. Itu lebih realistis dibandingkan utak-atik korekan motor lagi dengan hasil yang belum teruji.
"Pada musim 2021 itu saya menang meski dengan fisik yang belum 100% fit akibat cedera panjang sejak awal musim 2020. Motornya kencang dan mudah di-handling," imbuhnya.
Tahun ini sebaliknya di trek yang sama. Ia siap 100% secara fisik dan mentalitas bertarungnya, tapi motor yang yang tidak seperti harapannya.
Dengan setingan 2021 itu setidaknya Marquez sangat paham kelebihan-kelebihannya dan juga paham memanfaatkan kelebihan itu pada momentum yang tepat.
Dan, ia beberapa kali mengatakan, "Jika saya sudah di atas Honda RC213V yang kompetitif maka Anda tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi."
Artinya hanya 2 kemungkinan: juara atau jatuh lagi karena ia tak berminat balapan hanya untuk finish 5 Besar. (rn)