mobilinanews (Austria) - Sudah 8 seri balap F1 2023. Semuanya dimenangkan driver Red Bull Racing. Enam oleh Max Verstappen dan 2 dari Sergio Perez. Siapa pemenang seri ke-9 di GP Austria akhir pekan ini?
Bertanding di sirkuit kandang sendiri, Red Bull Ring di Spielberg, di atas kertas kedua joki RB19 tetap jadi favorit. Terutama buat Max Verstappen yang juara beruntun sejak seri GP Ajerbaijan hingga terakhir di GP Kanada.
Tapi, seperti saat jelang GP Kanada, Verstappen kembali menegaskan nyaris mustahil baginya untuk terus-menerus jadi juara. Termasuk tahun lalu di GP Austria saat ia dikalahkan Charles Leclerc (Ferrari) padahal saat itu RB18 juga sangat dominan.
"Kadang kami juga membuat kesalahan. Bisa jadi ada masalah yang diluar kendali kami. Jadi, tidak realistis jika kami berharap bisa menang terus-terusan," kata juara dunia bertahan itu.
Pembalap tim lain yang berpotensi memutus rantai kemenangan Red Bull, menurut Verstappen, adalah Fernando Alonso (Aston Martin). Juara dunia 2005 dan 2006 itu masih bertarung seperti pemuda 20-an tahun dalam usianya ke-42 tahun. Dalam 8 race sebelum ini ia sudah manggung 6 kali ke podium.
"Hanya soal kapan dan dimana ia meraih kemenangan. Ia punya potensi," ucap Verstappen yang belakangan tampak akrab dengan Alonso.
Terkait hal itu Alonso menyebut peluangnya terbilang susah di GP Austria. Pertama karena lay out sirkuit yang hanya terdiri dari 10 tikungan yang mayoritas tikungan lambat dan dua trek lurus yang tidak terlalu panjang. Ia malah menyebut Ferrari secara teori justru jadi ancaman buat Red Bull.
Saat ini ia dan timnya belum sepenuhnya memahami efek perubahan dari pengembangan besar AMR23 yang terjadi di GP Kanada.
"Kami masih butuh waktu untuk mempelajari segala sesuatunya, terutama sektor yang masih bisa ditingkatkan," kata Alonso.
Ironisnya, waktu yang dibutuhkan itu justru terbilang minim di GP Austria. Pasalnya pada seri ini ada balapan ekstra Sprint Race pada sesi Sabtu seusai kualifikasi untuk sprint dengan nama baru Sprint Shootout.
Artinya hanya ada satu sesi latihan (FP1) yang bisa digunakan untuk menyiapkan set up mobil.
"Keberadaan Sprint Race tak ideal buat kami. Kami butuh waktu lebih lama untuk uji lanjutan paket baru AMR23."
Di Kanada lalu, paket baru itu bukan hanya mengantar Alonso ke posisi kedua finisher di belakang Verstappen. Yang lebih penting lagi adalah performa besutan Alonso dalam hal kecepatan, sudah bisa memangkas jarak signifikan melawan Verstappen. Baik di sesi kualifikasi maupun raceday.
Karena itu target Alonso yang realistis adalah kembali meraih podium namun dengan selisih waktu yang bisa diperpendek dengan RB19. Itu bisa dicapai jika dalam waktu latihan yang terbatas itu para mekanik Aston Martin bisa meningkatkan kekuatan paket yang baru sekali pakai di Kanada. Jika demikian maka bukan tak mungkin Alonso akan meraih kemenangan ke-33 dalam karir F1-nya. Sekaligus menuntaskan Mission33 yang digaungkan para penggemarnya.
"Berat melawan Red Bull, mereka berada di liga berbeda. Kecuali jika mereka bermasalah baru ada kesempatan pembalap lain untuk menang," tegasnya. (rn)