mobilinanews (Jakarta) – Polestar, produsen mobil yang merupakan bagian dari kemitraan antara Volvo dan Chery, membuat keputusan kontroversial dalam merancang crossover listrik pertamanya, Polestar 4, dengan memilih untuk tidak menyertakan kaca belakang.
Desain ini awalnya dianggap sebagai percobaan, namun desainer Polestar ternyata serius menjadikannya sebagai ciri khas, bahkan diterapkan pada model terbarunya, sedan listrik Polestar 5, yang juga tidak memiliki kaca belakang.
Meskipun tanpa kaca belakang, yang berarti pengemudi tidak dapat melihat langsung area buritan menggunakan mata mereka, Polestar 4 dan 5 dilengkapi dengan kamera di atap untuk menampilkan gambar di spion tengah.
Untungnya, spion tengah ini ditempatkan tepat di tengah kaca depan seperti pada mobil konvensional.
Desain seperti ini telah menimbulkan kebingungan, terutama terkait kekhawatiran keselamatan, mengingat Polestar adalah anak perusahaan Volvo yang selalu menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.
Dalam wawancara dengan Inside EV`s, Graeme Lambert, kepala PR Desain dan Teknologi untuk Polestar Global, mengungkapkan bahwa keputusan untuk tidak menyertakan kaca belakang ini didasarkan pada upaya mencapai bentuk tubuh coupe yang diinginkan oleh desainer.
Lambert menyatakan bahwa menciptakan atap yang landai dan rendah sambil mempertahankan panjang dan material kaca di seluruh atapnya, terutama pada Polestar 5, merupakan tugas yang sangat sulit.
Untuk mengatasi kesulitan ini, desainer memutuskan untuk menghapus kaca belakang.
Lambert menjelaskan bahwa tanpa kaca belakang, titik struktur bodi dapat ditarik ke belakang bodi, menciptakan atap yang rendah tanpa mengorbankan kekakuan bodi dan sasis.
Meskipun desain mobil tanpa kaca belakang bukanlah hal baru dan telah digunakan pada mobil-mobil mewah dengan produksi terbatas seperti Aston Martin DBS GT Zagato dan Ferrari 812 Competizione, Polestar 4 dianggap sebagai mobil listrik mainstream pertama yang menerapkan desain tanpa kaca belakang. (karim)