mobilinanews (Jakarta) - Bulan Ramadan seringkali mengubah kebiasaan atau rutinitas seseorang, termasuk pola tidur yang terpengaruh oleh makan sahur.
Bagi mereka yang belum terbiasa bangun lebih awal, risiko mengantuk saat memulai aktivitas harian dapat meningkat.
Dalam kondisi ini, mengendarai kendaraan dapat menjadi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS), membagikan beberapa tips untuk mengatasi rasa kantuk saat berkendara motor di bulan Ramadan:
Pastikan Istirahat yang Cukup
Istirahat cukup adalah hal pertama yang harus terpenuhi.
"Tidur minimal 7–8 jam per hari dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari rasa kantuk," kata Agus Sani.
Lakukan Pemanasan Tubuh
Gerakan ringan atau pemanasan tubuh sebelum berkendara dapat meminimalisir risiko kecelakaan di jalan.
"Gerakan-gerakan ringan, seperti merenggangkan tangan, dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah menuju ke otak sehingga kita bisa lebih konsentrasi," jelasnya.
Periksa Peta Perjalanan Digital
Sebelum berangkat, periksalah peta perjalanan digital untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time agar perjalanan menjadi lebih efisien.
Istirahat Sejenak
Jika merasa kantuk tak tertahankan, berhentilah sejenak selama 10–15 menit.
"Tepikanlah motor di tempat-tempat seperti halaman parkir convenience store, masjid, dan sebagainya," tambah Agus Sani.
Agus Sani menekankan pentingnya #Cari_Aman saat berkendara motor, terutama dalam bulan Ramadan.
"Meski menjalankan ibadah puasa, kita harus tetap mengedepankan #Cari_Aman bila mengendarai sepeda motor. Ini bisa dimulai dari diri kita sendiri yang sebaiknya dalam kondisi prima dan fokus penuh saat di jalan," tegasnya.
Untuk memastikan keselamatan, tidak ada salahnya melakukan pengecekan motor sebelum dikendarai.
Pastikan motor dalam kondisi prima dan jika diperlukan, kunjungi bengkel AHASS terdekat atau lakukan booking service melalui Aplikasi Wahana Honda (Wanda). (krm)