ISSOM 2018 : Perjuangan Tak Kenal Menyerah Setiawan Santoso Raih Podium ETCC 3000
mobilinanews (Sentul) – Turun sebagai pembalap unggulan karena berhasil memenangi 3 seri terakhir tahun lalu, Setiawan Santoso kali ini harus berjuang ekstra keras untuk bisa mempertahankan podium utamanya.
Namun, sungguh, di balapan kelas Kejurnas ETCC 3000 seri pembuka Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sentu l International Circuit, Bogor, Minggu (25/3) penuh perjuangan bagi pembalap privateer asal Surabaya ini.
“Banyak sekali kendala saya alami. Yang pertama, abis out di R1 (tikungan satu), mobil getar. Terus out lagi di R3 lagi itu getar luar biasa mobilnya. Gigi 5 rpm 7200 udah nggak bisa saya gas lagi karena saking getarnya mata saya kabur semua melihat jalan,” ungkap Setiawan kepada mobilinanews.
Cobaan belum berakhir, pada lap ke-6 knalpotnya patah sehingga asap knalpot masuk kabin mobil. Terpaksa pengusaha keramik itu mesti berjuang untuk menahan nafas 5 lap terakhir.
Sialnya, pada lap terakhir mesinnya jebol dan kaca samping mobil terlepas serta tinggal sisa-sisa tenaga mesin sambil mbrebet-mbrebet. “Asap mesin jebol plus panasnya masuk ke kabin, sehingga saya keracunan gas sama pedih banget di mata,” tuturnya lagi.
Saking sudah nggak kuatnya, habis lewat garis finish dia langsung mepet ke kanan dan berhenti karena merasa mau pingsan. Biasanya, setelah finish, pembalap menyelesaikan 1 putaran lagi sebelum kembali masuk pit.
“Mata keluar air saking pedihnya dan ingus keluar semua dari hidung kena panas asap mesin plus knalpot. Puji Tuhan, saya masih bisa naik podium dua,” pungkas Setiawan.
Juara pertama direbut Rudy SL dari tim Fastron Jakarta Ban Racing Team (Porsche Carrera) dan ketiga Wing Bharoto (Fastron Jakarta Ban Racing Team, Porsche Carrera).
Pantesan Pak Setiawan mukanya masih tegang gitu saat di podium. (budsan)
