Bemper Blesek, Regulasi Kontroversial Jadi Momok Menakutkan Pegokart
mobilinanews (Sentul) – Hampir setiap gelaran kompetisi gokart di Sentul International Karting Circuit, Bogor, selalu saja ada yang terkena penalti terkait bemper. Menurut regulasi yang dikeluarkan CIK (Organisasi gokart dunia), bemper depan yang blesek (masuk ke dalam), sanksi penalti 10 detik.
“Terus terang, saya sangat kecewa saat Kimi mendapat penalti di babak Heat. Padahal Kimi di posisi 5. Alasan penalti karena dengan sengaja mendorong hingga pegokart lain keluar lintasan. Padahal menurut bukti yang kami miliki, tidak demikian,” ujar Hendra Priya, ayah dari pegokart Kimiko yang turun di kelas Cadet Rok.
Menurut Hendra, Kimi tidak melakukan aksi dorong tapi justru pegokart yang berada di depannya overshoot hingga keluar trek dengan sendirinya. “Hal tersebut juga dapat kami buktikan dari kondisi gokart Kimi yang clear tidak ada bekas benturan,” lanjutnya.
Lebih lanjut Hendra mengharapkan, ke depannya berharap agar pengawas lomba dapat lebih jeli dalam memutuskan suatu pelanggaran agar tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.
Menurut Anthony Sarwono yang bertugas sebagai Chief Steward pada seri 3 Kejurnas Gokart ESHARK Rok Cup pada Minggu (13/5) lalu, sudah dari dulu pasal terkait bemper ini melahirkan kontroversi. “Tapi CIK belum merubah peraturan itu,” ujar Wono, sapaan karibnya.
Menurut regulasi CIK 2016 itu, lanjut Wono, bracket front bemper gokart harus dipasang bracket khusus yang ada 2 gotnya. Jadi jika ada benturan maka bracket tersebut bisa pindah dudukannya menjadi mundur 1 got.
“Apapun kejadiannya sepanjang race apabila scrutineer mendapatkan posisi bracket tersebut sudah masuk, maka akan dikenakan hukuman penalti 10 detik,” ujar Wono.
Jadi entah itu memang menabrak, menyenggol atau ditabrak dan disenggol kalau bempernya blesek tetap kena penalti 10 detik. Kontroversial bukan? (budsan)
