mobilinanews

6 Pegokart Ini Memiliki Peluang "Menjadi Raja" Kelas Mini 2019

Sabtu, 30/03/2019 20:52 WIB
6 Pegokart Ini Memiliki Peluang "Menjadi Raja" Kelas Mini 2019
Dari kiri atas searah jarum jam : Daffa AB, Kanaka, Aditya Wibowo, Kimi Rae, Kemas Bintang dan Michael Orlando. (foto : kolase)

mobilinanews (Sentul) - kelas Mini menjadi ladang persaingan paling seru pada Kejurnas Gokart 2019. Dua alasan bisa diapungkan di sini. 

Pertama, 1-9 pegokart yang tampil di kelas ini (termasuk peserta Cadet) memiliki skill hampir merata. Dan kedua, di kelas ini pemakai mesin Vortex Rok dengan IAME X30 sama banyaknya. 

Yang paling signifikan adalah progress beberapa pegokart di kelas ini, pada 2 seri Kejurnas ESshark Indonesia Karting Championship, membuat persaingan diprediksi menjadi ketat.

Tercatat, ada 6 pembalap memiliki modal besar meniti tangga tertinggi hingga klasemen akhir. Prediksi ini tentu  tak hanya dari hasil 2 seri awal, namun juga hasil analisa penulis yang mencermati 
perkembangan di kelas Mini. 

Beriikut 6 kandidat jawara kelas Mini. 

DAFFA AB
Nama Daffa AB jadi kandidat terkuat juara nasional kelas Mini tahun ini. Salah satu alasannya, pegokart  P-Five Racing ini runner up kejurnas tahun lalu. Daffa tetap memilih memakai mesin Rok musim ini. 

Meski memuncaki klasemen sementara Kejurnas dengan 690 poin, Daffa tak sekalipun meraih gelar juara satu. Kendala teknis jadi alasan kegagalan menggapai podium puncak.  Namun secara skill, dia di atas rata-rata peserta kelas Mini.
 

KANAKA GUSASI

Performance jagoan Shadaff Motorsport ini sangat mengagetkan public gokart. Mengawali musim 2019 dengan gelar juara pertama, Kanaka juga sempat juara kedua putaran 2 Kejurnas pada 24 Februari lalu. Sebelum mendapat penalty 30 detik, karena dianggap lakukan pelanggaran terhadap pegokart lain.

Dengan menggeber mesin X30, dia mampu menyajikan performa apik. Di seri pertama itu menang mudah pasca Daffa AB yang menjadi pesaing utamanya harus start dari belakang akibat penalti saat rolling start.
 
Kanaka hampir saja mengulang sukses seri 1 dengan tampil trengginas di tahapan lomba.  Sayangnya, di sesi final yang start dari posisi 10 namun bisa finish kedua akhirnya tersingkir dari tangga podium akibat penalty tadi. 

Progresnya yang pesat, Kanaka layak dipertimbangkan sebagai kandidat juara nasional.

MICHAEL ORLANDO
Pegokart cilik Gegaz Motorsport ini tengah naik daun. Terbilang kalah pengalaman dari kandidat lain, sepak terjang Michael Orlando layak diwaspadai. Menduduki peringkat dua klasemen poin dengan 527 poin merupakan bukti skill mengendarai gokart meningkat pesat.

Dari hasil 2 seri, Michael membungkus gelar juara tiga dan dua. Dengan strategi bermain aman, Michael piawai menjaga ritme balap untuk tidak tersingkir dari jalur podium.

Di seri-seri selanjutnya, bisa saja dia membuat kejutan dengan finish terdepan. Apalagi dengan kesabarannya, Michael  memilih tampil cerdas dengan memanfaatkan setiap peluang yang diperolehnya.

KEMAS BINTANG
Maalik Bintang Alisyahbana, namun karib juga dipanggil Kemas Bintang. Masuk bursa kandidat juara  berkat performa ciamiknya pada seri dua lalu. 

Tampil datar di sesi awal, Bintang tampil menggebrak di tahapan akhir. Memanfaatkan kecepatan gokart, Bintang menggila di partai final. Andalan Kanaka Racing ini tak menyia-nyiakan kesempatan dengan menggilas pesaingnya di putaran akhir.

Berjaya di seri 2, tentu memotivasi Bintang hadapi  seri selanjutnya. Dia di posisi empat klasemen sementara  dengan 478 poin.

ADITYA WIBOWO
Jangan sepele kan pegokart andalan Gandasari Racing ini. Aditya Wibowo sering membuat kejutan.

Terbaru, berhasil memboyong trofi sebagai juara 3 kelas cadet pada seri pembuka IAME X30 Asia 2019 di Clark International Speedway, Filipina, Minggu (24/3/2019).

Memang pada seri pertama Kejurnas pada 27 Januari lalu hanya podium 4, harus diingat Adit sama halnya Daffa adalah senior di kelas Mini.

Juara nasional Cadet 2016 ini memiliki skill dan pengalaman memadai. Jika pada 2 seri Kejurnas belum mengkilap prestasinya, salah satu alasannya belum mendapat settingan yang tepat. 

Ini yang terus diupayakan oleh tim Gandasari Racing. Mengingat Adit baru memakai mesin IAME X30.

KIMI RAE FITRIANSYAH
Andalan Mahata Racing ini salah talenta besar di ajang gokart. Simak prestasinya tahun lalu, meski masih di kelas Cadet namun beberapa kali mampu menyodok posisi 3 besar Mini, kelas di atasnya. 

Jika pada 2 kali penampilannya kurang manis, boleh jadi karena kurang luck seperti yang disampaikan Temi Fitriansyah, sang ayah.

Padahal persiapan telah maksimal, namun pada seri pertama lalu hanya podium 5. Sedang seri 2 alami “insiden senggolan” dengan Kanaka.

Terakhir, Kimi berhasil naik podium 4 pada seri perdana Asia Rotax Max di sirkuit Shah Alam, Malaysia, 17 Maret lalu. (rayhan, bs)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo