mobilinanews

Pemerintah Dorong Program Kendaraan Rendah Emisi

Selasa, 02/04/2019 11:01 WIB
Pemerintah Dorong Program Kendaraan Rendah Emisi
Melalui program tersebut, ditargetkan pada tahun 2025 kendaraan berbasis energi listrik dapat mencapai sekitar 20 persen.

mobilinanews (Surabaya) - Kinerja positif industri ditunjukkan lewat produksi kendaraan roda empat atau lebih pada tahun 2018. 

Pencapaian pada industri ini mampu menembus hingga 1,34 juta unit atau setara USD13,76 miliar di tahun lalu. 

“Kalau pasar domestik, kita lebih unggul dari Thailand. Kami menargetkan, produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020,” jelas Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Republik Indonesia di Surabaya (29/3).

Apalagi saat ini menurutnya, industri otomotif di Indonesia telah berkembang menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truck dan pick-up. 

Dimana pengembangannya diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global dengan target besarnya sebagai pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV.

“Kami juga mendorong agar manufaktur-manufaktur otomotif dalam negeri dapat merealisasikan program pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV),” imbuhnya. 

Melalui program tersebut, ditargetkan pada tahun 2025 kendaraan berbasis energi listrik dapat mencapai sekitar 20 persen.

Lebih lanjut Airlangga menyebut industri otomotif nasional saat ini sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0. 

Ditargetkan pada tahun 2030 dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle untuk pasar domestik dan ekspor.

Hal itu perlu didukung oleh kemampuan industri dalam negeri guna mampu memproduksi bahan baku dan komponen utama serta optimalisasi produktivitas sepanjang rantai nilai industri tersebut.

 Oleh karena itu, perlunya mengadopsi teknologi terkini dalam kesiapan memasuki era industri 4.0.

Terkait pengembangan industri otomotif nasional, wilayah Jawa Timur memiliki potensi yang cukup besar untuk semakin menumbuhkan IKM komponen kendaraan. 

“Apalagi, adanya Trans-Jawa yang sudah terhubung. Ini dapat mengimbangi Detroit-nya Indonesia yang ada di Bekasi, Karawang dan Purwakarta,” imbuhnya.

Bahkan, adanya industri bahan baku baterai lithium di Morowali, Sulawesi Tengah, juga menjadi peluang bagi Jawa Timur untuk menarik investor pembuatan baterai yang bisa digunakan kendaraan listrik. 

“Nanti bisa dikembangkan kawasan industri baru. Jadi banyak potensi industrialisasi di Jawa Timur. Kami siap memfasilitasinya,” tutup Airlangga. (anto)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo