Kejurnas R/C Adventure Offroad Seri 2 Siap Digeber di Balikpapan
mobilinanews (Balikpapan) - Kini Remote Control (R/C) bukan lagi sekedar mainan anak-anak. Apalagi R/C Adventure Offroad yang butuh skill khusus pemainnya. Kejuaraan dikemas persis layaknya kompetisi offroad skala 1:1.
Inilah fenomena terbaru yang mulai meracuni offroader di Tanah Air. "R/C Adventure Offroad resmi masuk IOF dan ada agenda Kejuaraan Nasionalnya," buka Windy Politon dari IOF Pusat.
Tahun 2019 ada 5 seri disiapkan. Putaran pertama tuntas digelar di Bandung. Seri Kedua siap digeber di Grand City Balikpapan, Kalimantan Timur pada 27-28 April.
"Seri ketiga Juni di Jember. Berikutnya antara Bali atau Surabaya. Dan terakhir di Yogyakarta," terang Windy yang konsen ke mainan baru ini.
Pengurus Daerah IOF pun diminta mengembangkan R/C Adventure Offroad. "Ramainya sejak 4 tahun belakangan. Kalau untuk Regional Kalimantan baru mulai marak setahun ini. Kejuaraan Regionalnya juga ada," tutur Okky Yasin, Pimpinan Perlombaan Kejurnas Seri 2 Balikpapan.
Nah, sebagian pembalap R/C adalah offroader aktif yang biasa ngetrail dan geber mobil offroad. Seperti Okky Yasin, masih tetap main trail adventure dan adventure offroad. "Saat kejuaraan kosong, kita bisa main R/C," sebut Okky yang punya koleksi 9 unit R/C.
Aturan main persis layaknya kompetisi offroad mobil. Ada Special Competition Stage (SCS) yang harus dilewati dengan sistem waktu tercepat, termasuk pinalti denda poin. Jumlah SCS maksimal 4 tergantung kelas yang diikuti.
Kelas Kejurnas tertinggi adalah Scale 1:9, lalu Free For All (FFA), Hard Body, Seeded dan Non Seeded. Lainnya kelas Regional dan Junior. Bahkan di Kalimantan Timur telah terbentuk Komunitas R/C Adventure Balikpapan.
Seri pertama di Bandung diikuti 50 pembalap. "Untuk Regional Kalimantan diharapkan peserta maksimal, sebab Kejuaraan Regional saja bisa diikuti 30 peserta," harap Okky Yasin.
Untuk info lebih lanjut, tinggal kontak Adhi: 08115499941. Jangan lupa siapkan fulus Rp.150-250 ribu buat pendaftaran setiap kelas yang diikuti. Dan kendaraan peserta harus lulus proses scrutineering layaknya mobil 4WD sesungguhnya.
Wow, mantap! (bangve)
