Kaleidoskop 2019 : Gerry Nasution Turun 6 Kelas di ISSOM & Podium

mobilinanews (Bogor) - Pembalap andalan BMW Team Astra, Gerry Nasution kembali menunjukkan tren positif dalam lanjutan putaran ke-5 Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019 yang berlangsung Minggu (13/10) di Sirkuit Sentul, Bogor.

Tidak tanggung-tanggung, Gerry tampil di 6 kelas balapan dengan 4 mobil berbeda dan berhasil konsisten podium di semua kelas yang diikuti.

"Seri 5 ini overall oke, padahal yang awal pagi ETCC 2000 kebetulan mobil yang biasa kita pakai nggak siap, jadinya pakai yang mobil OMR, hasilnya di posisi 2. Setelah itu lanjut di STC1 kelas BMW 3600, start dari pole position jadi lumayan nggak terlalu capek nguber-nguber ke depan tinggal maintain posisi aja. Hasilnya juga finish ke-2 di kelas," kata Gerry.

Berlanjut ke race selanjutnya di kelas STC2 Retro, ada insiden menarik yang dialami Gerry. Start dari belakang dan ada masalah di mobil, namun Gerry berhasil menyelesaikan balapan di posisi ke-4.

"STC 2 kita ikut kelas retronya, karena kemaren (QTT) mobilnya masih bermasalah kita akhirnya start dari belakang, cukup berat tapi akhirnya bisa finish ke-4," lanjut Gerry.

Tak sampai disitu, untuk kelas Retro Race yang berlangsung sore, balapan harus dihentikan karena faktor cuaca. Alhasil, pemenang ditentukan dari posisi race terakhir. Untungnya, sebelum race dihentikan, Gerry menempati posisi ke-2.

Menjalani 6 balapan dalam satu hari tentunya bukan hal yang mudah. Bahkan tiga balapan terakhir berlangsung secara berurutan. Lalu apa tips Gerry Nasution agar mampu menjalani seluruh balapan yang nyaris tanpa jeda?

Menurut pria yang identik dengan brand BMW ini, mengatur nafas dan memastikan kalau tubuh mendapatkan oksigen adalah kunci utama.

"Tipsnya selama cukup oksigen pastinya otak, reflek dan semua masih berfungsi dengan baik. Harus banyak minum sama kecukupan oksigen. Saya biasanya selalu atur nafas, begitu selesai satu balap, kalau ada jeda ya nafas dulu, ngisi oksigen lagi, lanjut balap lagi," ungkap Gerry Nasution.

"Yang paling mepet itu ETCC 3000, Retro sama old school. Itu berurutan, kelar balap langsung loncat mobil. Nah kalau kondisi seperti ini saya ngambil nafasnya pada saat warm up lap aja. Karena kita nggak kencang-kencang banget pas warm up lap," beber Gerry.

Dari semua kelas yang diikuti, titel juara kelas ETCC 3000 menjadi prioritasnya tahun ini.

"Prioritas ETCC 3000, karena masih bisa ngejar untuk poinnya, jadi itu yang akan kita konsentrasiin. Masih ada dua seri tersisa untuk mengejar gelar juara," tutupnya. (adr)