mobilinanews

Simak, Evolusi dan Eksistensi Suzuki Baleno di Indonesia

Minggu, 15/12/2019 03:21 WIB
Simak, Evolusi dan Eksistensi Suzuki Baleno di Indonesia
Suzuki Baleno, sempat berjaya di Era 90 an, lalu menghilang dan kembali dengan genre baru (ist)

mobilinanews (Jakarta) - Tidak bisa dipungkiri, Suzuki Baleno merupakan salah satu merek mobil yang paling kuat eksistensinya di Indonesia sejak kelahiran generasi pertama. Lahir sebagai sedan, Suzuki Baleno bahkan sempat mendominasi sebagai pilihan kendaraan anak gaul di tahun 1990 an. Maklum, di kala itu segmen sedan memang sedang jaya-jayanya.

Melihat sejarahnya, Suzuki Baleno pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 sebenarnya adalah penerus dari Suzuki Esteem atau di Jepang dikenal dengan nama Cultus. Sedan Baleno dihadirkan dalam wujud desain kompak dengan mesin 1600 cc konfigurasi 4 silinder. Irit bahan bakar juga menjadi salah satu keunggulan Baleno. Kala itu, Suzuki Baleno merupakan pesaing Honda Civic Ferio (SO4) dan Toyota All New Corolla (AE111). 

Eksistensi generasi pertama Suzuki Baleno di Indonesia berakhir pada tahun 2000, saat itu lahirlah versi facelift Baleno dengan sebutan Baleno Millenium. Tampilan sedikit berubah menjadi lebih terkesan bulat atau oval. Lampu depan yang tadinya kotak berganti jadi bulat serta grille depan juga jauh lebih besar dan lebar. 

Dari sisi dapur pacu, kapasitas mesin yang diusung Baleno Millenium justru lebih kecil dari yang tadinya 1600 cc menjadi 1500 cc. Meski begitu, tenaganya naik menjadi 103 PS dan torsi 127 Nm, akan tetapi konsumsi bahan bakar lebih irit. Perubahan pada mesin ikut mengubah peta persaingan karena di masa itu Honda meluncurkan City Type Z dan Toyota mengandalkan Soluna sebagai pesaing. 

Tidak lama berselang, tepatnya pada tahun 2003, Suzuki kembali memperkenalkan generasi anyar Baleno yakni Baleno Next-G. Sedikit bergeser dari platformnya karena Baleno Next-G memakai sasis Aerio. 

Bukan tanpa alasan, karena di masa ini kendaraan segmen MPV mulai populer sehingga berdampak pada model-model sedan yang cenderung berusaha mengadopsi nuansa MPV. Hal ini diwujudkan banyak pabrikan dengan menghadirkan sedan bulat dengan atap tinggi yang pada akhirnya menjadi cikal bakal kendaraan hatchback atau city car macam Honda Jazz, Toyota Yaris, hingga Suzuki Swift.

Di tahun 2007, evolusi Baleno berlanjut. Jika Baleno Next-G dipaksakan sebagai sedan yang mendekati MPV, kali ini transformasinya menjadi jenis yang lain yakni segmen Crossover Suzuki SX4. Basic SX4 sama dengan Suzuki Swift, hanya saja desain SX4 terlihat lebih gagah karena karakter SUV yang kuat dan ground clearance tinggi.

Kemudian di tahun 2008 lahirlah Neo Baleno. Tapi Suzuki dinilai salah langkah dengan mengubah bentuk SX4 yang sebenarnya sudah punya penggemar dengan menambahkan bagasi ciri khas sedan di belakang. Hasilnya model ini dikategorikan tidak memenuhi ekspektasi konsumen Indonesia.

Sebenarnya, banyak yang mengakui keunggulan mesin M15A dengan perpaduan transmisi manual maupun otomatis di Neo Baleno. Hanya saja, pertimbangan desain ternyata sangat penting bagi konsumen tanah air. Gagal mencapai target dan hanya bertahan 2 tahun saja, akhirnya Suzuki Indonesia memutuskan untuk menghentikan penjualan Neo Baleno di tahun 2010. 

Sejak tahun 2010, nama Baleno seperti hilang dan diprediksi hanya menjadi kenangan. Hingga pada akhirnya setelah vakum hampir 7 tahun, nama Baleno kembali mencuat tepatnya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019.

Di momen ini, sejarah baru kembali diukir oleh Baleno yang berevolusi menjadi kendaraan Hatchback, sesuai dengan nama barunya Baleno Hatchback. Sebelum dirilis, model ini sebenarnya sudah mencuri perhatian sejak pertama kali Suzuki memamerkan mobil konsep iK-2 jenis hatcback di Geneva Motor Show 2015.

Lahirnya Baleno Hatchback sebenarnya secara tidak langsung akan bersaing dengan Suzuki Swift yang bertarung di segmen hatchback. Tapi Suzuki sepertinya punya penilaian kalau keduanya punya market yang berbeda.

Faktanya, sejak hadir di tahun 2017, Baleno Hatchback muncul sebagai pemain kuat di segmen city car dan sukses mendapatkan kepercayaan dari konsumen Indonesia. Beberapa faktor yang menjadi nilai plus dari Baleno Hatchback adalah selain desain yang elegan dan sporty, harga Baleno Hatchback ternyata dibawah Yaris ataupun Jazz. Suzuki Baleno Hatchback GL AT dibanderol Rp 230.500.000 sedangkan Suzuki Baleno Hatchback GL MT dijual dengan harga Rp 218.000.000.

Demikianlah evolusi Suzuki Baleno dari masa ke masa. Sempat menjadi mobil sedan populer anak 90-an, lalu pasang surut di industri otomotif, sempat disuntik mati, hingga kembali dalam genre baru. Menarik untuk disimak karena eksistensi Baleno sepertinya masih panjang guys, kita tunggu episode barunya. (adr) 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo