mobilinanews

Kaleidoskop 2019: 7 Januari 2019, Reformasi Kepemimpinan Ferrari

Minggu, 29/12/2019 17:38 WIB
Kaleidoskop 2019: 7 Januari 2019, Reformasi Kepemimpinan Ferrari
Maittia Binotto dan Charles Leclerc, bagian penting reformasi Ferrari di awal 2019. (Foto: gettyimages)

mobilinanews (Italia) - Scuderia Ferrari mengawali musim 2019 dengan terobosan baru. Baik line up pembalap maupun manajemennya.

Hasilnya memang belum bisa mengandaskan dominasi Mercedes, tapi The Prancing Horse tampak semakin menggeliat.

Jelang musim 2019 Ferrari umumkan pembalap belia tanpa pengalaman, Charles Leclerc, menjadi pendamping Sebastian Vettel. ia gantikan pembalap senior Kimi Raikkonen.

  Langkah reformasi yang tadinya banyak dipertanyakan tifosi, namun dalam perjalanannya  terbukti ampuh.

Buktinya Leclrec sukses cetak 2 kemenangan di tahun perdananya bersama Ferrari, dan kini diikat kontrak hingga akhir 2024.

Manajemen lapangan juga diacak. Pada 7 Januari 2019, Team Principal beralih dari Maurizio Arrivabene ke tangan Mattia Binotto yang sebelumnya menjabat Direktur Teknis.

Pergantian ini juga banyak dikritik karena Arrivabene yang mantan CEO Philip Morris International pastinya lebih menguasai lahan bisnis ketimbang Binotto.

Tapi, Ferrari berdalih justru yang dibutuhkan adalah pemimpin berlatar belakang teknis karena kendala tim selama ini adalah pengembangan teknis mobil. Bukan sokongan dana atau sponsor.

Maklum, pabrikan Italia ini sudah lama tak meraih trofi kejuaraan dunia. Juara dunia pembalap terakhir diraih Raikkonen pada 2017, sementara juara konstruktor terakhir diraih pada 2018.

Pilihan kepada Binotto membuahkan hasil setelah 8 bulan menjabat. Tepatnya di Sirkuit Spa-Francorchamps pada 1 September 2019, Leclerc menyumbang kemenangan perdana, baginya dan buat Binotto.

Kemenangan selanjutnya diraih Leclerc di sirkuit kebanggaan Ferrari, Monza, Italia. Dan, kemenangan ketiga diraih Vettel di GP Singapura.

Itu jumlah kemenangan yang jelas bukan fantastis untuk tim sekelas Ferrari.

Tapi, setidaknya Binotto sudah mendapatkan basis dan arah pengembangan yang mumpuni untuk musim 2020.

Progres pengembangan di paroh kedua musim 2019, katanya, tinggal dilanjutkan.

"Terutama pada aspek downforce. Jika itu selesai, kami akan kembali kompetitif di baris depan," tegasnya.

Ya, misi Binotto belum tuntas. Tapi, program reformasi yang dicanangkan Ferrari bisa disebut masih berda pada trek yang positif. (rnp)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo