mobilinanews

Begini Kronologis Avan Abdullah Kehilangan Gelar Juara HJSC

Senin, 06/01/2020 16:37 WIB
Begini Kronologis Avan Abdullah Kehilangan Gelar Juara HJSC
Avan Abdullah (tengah) kehilangan juara umum di musim 2019

mobilinanews (Jakarta) - Usai putaran ke-6 Honda Jazz Speed Challenge (HJSC) 2019, Avan Abdullah menjadi kandidat kuat peraih gelar juara umum HJSC 2019.

Pasalnya, selain sanksi pemotongan poin kepada sang rival terdekat, Zharfan Rahmadi, Avan Abdullah juga kokoh di puncak klasemen sementara yang resmi dikeluarkan pihak promotor dengan keunggul 8 angka dari lawan terdekat.

Dengan modal keunggulan 8 poin ini, jelas saja Avan akan semakin termotivasi menjalani seri terakhir (seri 7) di Sirkuit BSD yang digelar awal Desember 2019 lalu.

Namun tidak ada yang menyangka sejam sebelum race seri terakhir BSD, Avan Abdullah dipanggil race director. Disinilah awal mula ia merasa gelar juara yang sudah didepan mata telah dirampok.

"Tiba-tiba Hari Minggu, satu jam sebelum balap gue dipanggil oleh Racing Director Honda dan Anondo Eko. Gue enggak tau kenapa dipanggil, begitu gue datang, mereka bilang bahwa pemotongan poin Zharfan yang kemarin nabrak di seri enam, enggak bisa kita potong dulu (poinnya). Karena posisinya harus ada persetujuan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI). Padahal Honda sudah ngeluarin standing poin resmi," ungkap Avan.

"Tapi mereka bilang (pemotongan poin), itu belum pasti dan saya diminta untuk balapan saja semaksimal mungkin. Setelah balapan selesai, selebrasi tetap ada, dan Zharfan yang menjadi pembalap kesatu," cerita Avan yang pada saat pemanggilan sama sekali tidak didampingi manajer ataupun entrant.

Sebagai pihak yang dirugikan, Avan merasa kecewa atas sikap promotor yang kurang sportif. Menurutnya, HJSC merupakan kategori club event yang peraturannya sudah didaftarkan ke IMI dari sebelum event (balap) itu dimulai.

"Akhirnya saya cari tahu bahwa yang sudah didaftarkan Honda, adalah pemotongan 15 poin, yang pemotongan 25 poin baru didaftarkan di pertengahan tahun. Mau dipotong 25 poin atau 15 poin, tetep aja saya yang juara," tegas Avan.

Avan menyayangkan dari sikap dari promotor yang dalam hal ini terkesan tidak profesional. Padahal, kredibilitas yang sudah dibangun sejak belasan tahun, haruskah ternodai lantaran insiden pemotongan poin tidak bisa dilakukan.

"Kita tanya hasilnya gimana, siapa yang juara umum, masih belum dikasih jawaban. Waktu itu katanya satu minggu setelah balap, tapi belum ada jawaban, sampai IMI selesai rakernas, juga belum ada jawaban apa-apa. Tapi kalau sampai Zharfan yang ditetapkan sebagai juara, saya kan ngikutin tim, dan pasti ada langkah-langkah yang akan diambil," tutupnya. (adr)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo