ISSOM Ditunda, Pembalap Bermain Racing Simulator Untuk Usir Kebosanan

mobilinanews (Jakarta) - Apa yang dilakukan para pembalap dengan ditundanya ISSOM 2020?

"Untuk mengusir kebosanan dan melatih diri sebagai pembalap, saya isi dengan bermain racing simulator di rumah," ujar Jimmy Lukita, pembalap ABM Motorsport.

Sehingga menurut Jimluk, memiliki racing simulator merupakan benefit bagi pembalap.

"Bisa sampai 2 jam bermain racing simulator per hari. Dengan diseling istirahat juga dong hehe," senyum pembalap senior ayah pembalap Gerhard Lukita ini.

Menurut Jimluk, meja simulator ini dibikin sendiri dengan posisi duduk seperti mobil Touring Car. Bukan posisi duduk mobil bakap formula. Alasannya sesuai profesi dia sebagai pembalap touring.

Bahkan posisi tongkat gigi bisa dipindah-pindah dari kiri dan ke kanan.

Sebagai contoh bila posisi tongkat gigi di kanan menjadi simulasi seperti mobil setir kiri/left hand drive. Dengan begitu bisa melatih tangan kanan untuk melakukan oper gigi.

"Mobil-mobil di simulator juga banyak pilihan seperti Front Wheel Drive, Rear wheel drive, dan
Four whell drive.Tentunya handlingnya akan sama sesuai dengan karakternya," terangnya.

Bahkan setiap mobil bisa dilakukan setting suspension, setting wheel alignment, setting gear ratio dan lain-lain.

"Hal ini sangat membantu saya dan Gerhard dalam set up mobil balap beneran," ungkap Jimluk.

Fitra Eri, sang senior, juga mengisi vakum balapan mobil ISSOM dengan bermain racing simulator.

"Sekalian ngelatih refleks hehe," kilah andalan Honda Bandung Center dan jurnas ITCR 1500 tahun 2019 ini.

Apalagi aktifitas nge-vlog dan pengambilan gambar review mobil untuk channel youtubenya juga vakum akibat wabah virus Covid 19 yang makin masif hari-hari ini.

"Untungnya, masih ada banyak stok video. Kalau shooting baru yang melibatkan banyak orang dengan jarak dekat ya dihold dulu," ungkap Fitra Eri.

"Nggak tau sampai kapan wabah virus Covid19 ini berakhir. Semoga cepat selesai agar aktifitas balap kembali bisa jalan," harap Fitra Eri. (bs)