mobilinanews

Dampak Pandemi Dirasakan Suzuki Auto Value, Peminat Mobil Bekas Turun Drastis

Kamis, 07/05/2020 22:38 WIB
Dampak Pandemi Dirasakan Suzuki Auto Value, Peminat Mobil Bekas Turun Drastis
Industri mobil bekas, secara umum di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang mengalami penurunan signifikan, terutama setelah diberlakukan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). (anto)

mobilinanews (Jakarta) – Wabah virus Corona yang telah merambah ke sejumlah wilayah di Indonesia membuat sejumlah bidang usaha mengalami keterpurukan, salah satunya industri otomotif.

Dampak pandemi Covid-19 pada bidang usaha otomotif salah satunya dirasakan Suzuki Auto Value, gerai penjualan mobil bekas Suzuki yang mengalami penurunan drastis terhadap minat beli. 

“Semua industri terkena dampak Covid-19, ada sedikit yang justru menjadi sangat hidup, tapi sebagian besar dampaknya negatif,” ujar Hendro Kaligis, Business Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales.

Hal ini diungkapkannya kepada media pada sesi “Ngobrol Virtual Dulu” yang diadakan Forum Wartawan Otomotif pada Kamis, 7 Mei 2020 pukul 16.30 via saluran Google Meet.

“Saat ini ada pergeseran prioritas, orang lebih utamakan beli kebutuhan primer, daya beli juga menurun drastis,” analisa Hendro.

Begitu juga dengan industri mobil bekas, menurutnya secara umum di kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang mengalami penurunan signifikan, terutama setelah diberlakukan aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). 

“Penjualan sebelum dinyatakan pandemik dan setelah PSBB perolehan berbeda, setelah PSBB nyaris tidak ada. Kami hanya mengandalkan database customer yang sudah pernah minat. Kalau customer baru sangat kecil,” ungkapnya. 

Hendro melihat industri mobil bekas termasuk yang terkena dampak sangat berarti akibat pandemik dan pemberlakuan PSBB. Angka pastinya belum diketahui, karena menurutnya industri mobil bekas datanya tidak terorganisir. 

“Beberapa teman dari bursa mobil bekas juga menyampaikan bisa turun sampai 80 persen, di Auto Value juga turunnya sama sampai 80 persen,” sebutnya. 

Merujuk data Auto Value pada bulan Maret 2020 penjualan tidak turun, tetapi justru naik sebanyak 70% dari bulan Februari dan bisa dibilang menjadi yang tertinggi dalam satu tahun terakhir.

“Bulan Maret tahun ini mengalahkan ‘peak’ di  bulan Mei tahun lalu pas Puasa. Tahun lalu kami confidence akan sangat survive, Maret baru ketahuan ada pergeseran permintaan, daya beli menurun puncaknya setelah PSBB, jadi tiarap semua,” ungkap Hendro. 

Hendro berharap bisa secepatnya memasuki masa recovery pandemi yang diprediksi akan terjadi pada bulan Juni mendatang. 

“Kami tidak tahu ya bagaimana ke depan, dan apakah akan ada pelonggaran dan industri dibuka lagi. Mudah-mudahan baik terhadap kesehatan kita,” tutupnya. Semoga pandemi segera berlalu. (anto)

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo