Karyawan Mercedes-Benz Indonesia Beri Bantuan Masyarakat di Pabrik Wanaherang
mobilinanews (Wanaherang) - Masa pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat luas, khususnya ekonomi.
Sebagai bentuk upaya dan komitmen dalam membantu memerangi situasi ini, karyawan Mercedes-Benz Indonesia melakukan kegiatan sosial melalui penggalanan donasi (20 April - 4 Mei 2020).
Penggalangan donasi ini juga merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) Mercedes-Benz Indonesia untuk masyarakat di lingkungan kegiatan operasi perusahaan.
Donasi dilakukan melalui gerakan “Jangan Menyerah”, atau dalam bahasa Jerman disebut dengan “Geben Sie Nicht Auf”, keluarga besar Mercedes-Benz memberikan sejumlah bantuan.
Yang dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan, yang tinggal di sekitar pabrik Mercedes-Benz Indonesia di kawasan Desa Wanaherang, Bogor.
“Melalui inisiatif gotong royong ini, kami berharap dapat memberikan inspirasi dan menggugah nurani perusahaan maupun individu agar saling membantu di masa sulit ini,” ujar Patrick Schwind, Presiden Direktur, PT Mercedes-Benz Indonesia.
Pihaknya juga berharap bantuan sembako yang terdiri dari kebutuhan sehari-hari serta alat bantu pelindung kesehatan seperti washable masker, dapat membantu masyarakat untuk tetap berjuang melewati masa pandemi.
Sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosialnya pada masa ini, Mercedes-Benz Indonesia berkomitmen untuk membantu tenaga medis dan masyarakat yang terdampak dengan melakukan berbagai kegiatan.
Salah satu wujud komitmen ini adalah kegiatan donasi kendaraan Sprinter Van kepada Ambulans Gawat Darurat, Dinas Kesehatan di Jakarta pada April 2020, serta berperan aktif memberikan kontribusi penggalangan donasi melalui CSR.
“Kami harap inisiatif ini dapat memberikan pencerahan kepada komunitas yang ada di sekitar pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang, Bogor,” jelasnya.
“Inisiatif social “Jangan Menyerah” ini dipelopori oleh karyawan kami sekaligus merupakan upaya kami untuk mendukung dan sebagai tanggung jawab kami terhadap komunitas lokal,” tutup Patrick Schwind. (anto)