Indonesia X-Country Explorer ke Sumatera, Menelisik Kejayaan Leluhur Nusantara (Part 1)
mobilinanews (Jakarta) - Guna Menelisik Kejayaan Leluhur Nusantara, komunitas mobil Indonesia X-Country Explorer (IXCE) akan melakukan perjalanan napak tilas ke pusat kerajaan di wilayah Sumatera.
Perjalanan akan dilakukan mulai Kamis (15/10/2020) esok oleh 4 perwakilan dari IXCE dari Jakarta menuju Pulau Sumatera, yakni H. Jimmy Syamsudin (dewan pengawas IXME), Hartawan "Hawke" Setjodiningrat (dewan pengawas IXME), Rully Chandra (bendahara) dan Sunny Ruslie (anggota).
H. Jimmy Syamsudin akan mengendarai Jeep Rubicorn, Hawke dengan Jeep Mercy, Rully Chandra dengan Toyota Land Cruiser XV serta Sunny Ruslie juga dengan Toyota Land Cruiser XV, beserta "navigator".
Mereka juga akan membawa sutradara Edwyn Nugraha, seorang camera man, dan sound man untuk membuat dokumentasi dan menggali sejarah di bekas kerajaan Sriwijaya (Palembang), komplek candi terbesar Muara Jambi serta candi Muara Takus di Kabupaten Kampar di Riau.
H.Jimmy Syamsudin, Hawke Setjodiningrat dan dokumenter telisik kejayaan leluhur Nusantara
"Jadi, perjalanan selama 2 minggu ini, tidak sekadar touring. Melainkan kami akan mengeksplore lokasi bekas kejayaan Nusantara di Pulau Sumatera, untuk kami dokumentasikan. Jadi, kalau istilah populernya "babat leluhur"," ujar H. Jimmy Syamsudin kepada mobilinanews.
Beberapa bekas peninggalan bersejarah yang akan dikunjungi diantaranya Taman Sriwijaya, candi Muara Jambi, ziarah di Muara Bungo, silaturahmi dengan masyarakat Kubu di Jambi, Damasraya, Batanghari, Pagaruyung hingga Muara Takus di Riau.
"Selain itu, kami juga akan melakukan bakti sosial kepada warga di lokasi yang akan kami kunjungi," lanjut H. Jimmy Syamsudin yang secara silsilah masih bagian dari keluarga kerajaan Majapahit dan Siliwangi.
Disebutkan sebagai Menelisik Kejayaan Leluhur Nusantara bagian 1, karena menurut H. Jimmy, akan dilanjutkan dengan bagian selanjutnya Babat Leluhur Nusantara di Tanah Jawa, napak tilas dari kerajaan Singosari hingga kerajaan Siliwangi di Jawa Barat.
Sementara itu, Edwyn Nugraha akan banyak melakukan pengambilan gambar dari mulai akan menyeberang ke Pulau Sumatera.
"Dari Merak, kami sudah akan mengambil gambar, karena dalam salah satu narasinya nanti akan kami bikin angle sejarah bahwa dulu itu Pulau Jawa dan Sumatera menyatu. Namun karena meletusnya gunung Krakatau, pada ribuan tahun lalu, akhirnya terpisah," ungkap Edwyn Nugraha, yang telah banyak membuat film dokumenter.
Tidak hanya itu, di sepanjang rute perjalanan yang telah ditentukan, akan banyak hal dieksplore seperti berbaur dengan masyarakat suku kubu, interview sejarawan, menjelajah kawasan candi terbesar Muara Jambi seluas 3.000 hektar, cerita soal Damasraya dan seterusnya. (bs)
