mobilinanews

Ternyata, Begini Kronologi Pengeroyokan 2 Prajurit TNI Oleh Rombongan Harley di Bukittinggi

Senin, 02/11/2020 06:05 WIB
Ternyata, Begini Kronologi Pengeroyokan 2 Prajurit TNI Oleh Rombongan Harley di Bukittinggi
Akibat insiden di Bukittinggi, konvoi klub Harley bertitel Long Way Up Sumatra Island tidak diteruskan. (Foto : ist)

mobilinanews (Bukittinggi) - Bagaimana sebenarnya kronologi 2 prajurit TNI dikeroyok anggota klub motor gede (moge) Harley Owners Group Siliwangi Bandung  Chapter (HOG SBC) di Bukittinggi, Sumbar dua hari lalu?

Ternyata pengeroyokan itu dipicu sikap arogan anggota HOG SBC yang ditunjukkan dengan memainkan gas mogenya.

Komandan Puspom TNI AD, Letjen Dodik Widjanarko menjelaskan peristiwa pengeroyokan ini terjadi pada Jumat (30/10) sekitar pukul 17.00 WIB.

 Bermula saat 2 prajurit TNI yakni Serda M Yusuf dan Serda Mistari menepikan kendaraan mereka saat konvoi moge melintas di Jl Dr Hamka, Bukittinggi.

Dua prajurit TNI itu menepi karena rombongan moge itu memberikan kesan kurang sopan dengan bermain-main gas diluar batas wajar.

"Pada saat rombongan moge mendahului Serda Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mistari memberi kesan kurang sopan karena rombongan moge tersebut bermain gas diluar batas wajar," kata Dodik dalam keterangan resminya.

Berikut kronologi lengkap pengeroyokan anggota klub moge terhadap 2 prajurit TNI seperti disampaikan Letjen Dodik Widjanarko :

- Pada hari Jumat 30 Oktober 2020 sekitar pukul 17 00 WIB, prajurit Kodim 0304/Agam Ain Serda M Yusuf dan Serda Mistari sedang berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Beat Nopol BA 2556 LG melalui jalan Dr Hamka Kota Bukittinggi bersamaan waktunya dengan arah yang searah jalan menyusul rombongan pengendara moge HOG yang terlepas dari rombongan inti. Sehingga mereka agak terburu-buru untuk mengejar ketertinggalan dari rombongan inti.

- Pada saat rombongan moge mendahului Serda Yusuf yang berboncengan dengan Serda Mistari memberi kesan kurang sopan karena rombongan moge tersebut bermain gas mogenya di luar batas wajar.

- Kemudian 2 orang prajurit TNI AD yang sedang berboncengan menepi sampai dengan keluar jalan atau di bahu jalan.

- Melihat perilaku yang tidak wajar itu, maka kedua orang prajurit tersebut mengejar rombongan Moge dan memberhentikan dengan cara memotong salah satu peserta rombongan moge tepatnya di Simpang Tarok Kota Bukittinggi.

- Dengan kejadian pemberhentian rombongan oleh Serda M Yusuf dengan Serda Mistari maka terjadi cekcok mulut yang berlanjut dengan terjadinya kesalahpahaman yang pada akhirnya terjadi pengeroyokan (penganiayaan dengan bersama-sama) terhadap kedua prajurit TNI AD tersebut (prajurit tersebut berpakaian preman/tidak berpakaian dinas karena tugas jabatannya sebagai anggota tim intel di Kodim 0304/Agam)

- Akibat kesalahpahaman yang berujung pada tindakan penganiayaan oleh rombongan moge HOG dilakukan proses hukum sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Update terbaru, kini 4 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rutan Polres Bukittinggi. 

HOG SBC juga sudah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI serta masyarakat.

"Kepada para tersangka, pasal yang dipersangkakan adalah 170 KUHP. Dan terhadap pelaku keroyok sudah dilakukan penahanan di rutan polres," kata Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara.

Diketahui, MS (49) adalah wiraswasta yang berdomisili di Padang, Sumbar. Sedangkan B (18) merupakan pelajar/mahasiswa yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat.

Sejumlah anggota klub motor tersebut sempat menyampaikan minta maaf atas insiden pengeroyokan tersebut. Namun polisi menetapkan 4 diantaranya sebagai tersangka setelah menemukan bukti-bukti.

"Pelaku yang sudah pasti terbukti melakukan tindak pidana 170 (KUHP tentang pengeroyokan) sesuai alat bukti dan keterangan saksi," kata AKBP Dody Prawiranegara. (lila)

 
 
 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo