mobilinanews

Amnesty International Minta Lewis Hamilton "Serang" Arab Saudi. Ada Apa Nih?

Minggu, 08/11/2020 23:36 WIB
Amnesty International Minta Lewis Hamilton "Serang" Arab Saudi. Ada Apa Nih?
Lewis Hamilton dan komunitas F1 aktif berkampanye soal isu rasisme sepanjang musim 2020. (Foto: f1)

mobilinanews (Inggris) - Tahun depan untuk kali pertama Arab Saudi akan menjadi tuan rumah penyelenggaran balap elit F1.

Banyak yang senang, tapi ada juga yang tak suka. Sialnya, yang tak kedua itu adalah lembaga internasional pembela Hak Asasi Manusia (HAM).

Satu seri musim 2021 sudah jatuh pada negeri kerajaan makmur di Timur Tengah itu. Balap malam hari akan digelar di Kota Jeddah dengan konsep full entertainment, sembari menunggu tuntasnya pembangunan sirkuit super modern di Qaddiyi.

Komunitas F1 menyambut baik hal itu, termasuk petinggi top team macam Toto Wolff (Mercedes), Mattia Binotto (Ferrari), dan Christian Horner (Red Bull). Nadanya semua positif.

Namun tidak demikian halnya bagi para pejuang hak asasi manusia di Amnesty International. Mereka menentang pemilihan Arab Saudi jadi penyelenggara F1 karena negara itu dituding sebagai pelanggar serius hak asasi manusia.

Saat ini saja, kata mereka, terdapat 13 aktivis perempuan yang ditahan Arab Saudi dengan tuduhan mempromosikan hak-hak perempuan di negeri itu. 

"Akan sangat penting jika Lewis (Hamilton) ikut bicara soal ini," kata Kepala Perwakilan AI di Inggris, Felix Jakens.

Ia berharap pembalap Mercedes kebanggaan Inggris itu turut mengecam Arab Saudi tak lain karena selama ini Hamilton juga aktif sebagai penggiat sosial di bidang kehidupan. Termasuk hak asasi manusia, di dalamnya hak para perempuan.

"Jika pembalap paling terkenal ini berkata bahwa Arab Saudi adalah negara paling mengerikan dalam pelanggaran HAM,  maka itu akan menghilangkan kemilau Arab Saudi sebagai penyelenggara olahraga terbaik," imbuh Jakens.

Dari tempat terpisah, Hamilton langsung merespons hal itu. Ia tampak berhati-hati dengan isu ini. Tak lantang seperti biasanya jika bicara soal hak-hak manusia hidup. Padahal, hak binatang saja ia perjuangkan kemana-mana.

"Beberapa teman saya sudah pergi ke negara itu. Kata mereka itu tempat yang menakjubkan. Tapi, sebelum berkomentar, penting bagi saya untuk memahami seperti apa amsalah sebenarrnya di sana," kata Hamilton yang tahun ini sukses mengubah livery tim Mercedes dari silver ke warna hitam sebagai bagian dari kampanye anti rasisme.

Ia pun mengutip ucapan tokoh HAM terkemuka Nelson Mandela yang pernah mengatakan olahraga memiliki kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.

"Tahun ini sudah ada pergeseran positif di kancah olahraga untuk lebih berkomitmen dan mendorong dukungan pada perlindungan HAM, keseteraan gender dan inklusivitas. Pertanyaannya adalah: bisakah kita membuatnya berubah?," ungkap Hamilton.

Hmm, kira-kira apa yang dikatakan Hamilton jika ia juga tahu suka duka TKW Indonesia di Timur Tengah sana? (rnp)

 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo