mobilinanews

Bertemu Dubes Maroko, Bamsoet Belajar Tentang Penyelenggaraan Balap Formula-E

Senin, 28/12/2020 02:10 WIB
Bertemu Dubes Maroko, Bamsoet Belajar Tentang Penyelenggaraan Balap Formula-E
Duta Besar Maroko H.E. Mr. Ouadia Benabdellah saat mengunjungi Ketum IMI Pusat Bambang Soesatyo di kediaman Bali, Minggu hari ini. (foto : ist)

mobilinanews (Bali) - Ketua MPR-RI yang juga Ketua Umum IMI Pusat, Bambang Soesatyo menekankan hubungan bilaterial Indonesia dan Maroko dalam bidang politik yang selama ini terjalin sangat baik. Itu bisa menjadi menjadi modal besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Sebagai sahabat, Indonesia ingin berpartisipasi dalam berbagai program pembangunan yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pemerintah Maroko.

Namun selain itu, Bamsoet - panggilan akrab Bambang Soesatyo - juga mendorong Maroko untuk meningkatkan investasinya di Indonesia. "Khususnya di bidang pariwisata maupun industri motorsport," ungkap Bamsoet. 

Apalagi, sejak 2016, Maroko menjadi salah satu tuan rumah balap mobil listrik bergengsi Formula E. Di tahun 2021 depan, Maroko juga sempat dilirik FIA untuk menjadi tuan rumah F1.

"Nah, pengalaman Maroko mengggelar kejuaraan motorsport berskala dunia seperti Formula E itu bisa kita tiru, istilahnya kita bisa belajar dari Maroko. Nggak apa-apa juga kan?" lanjut Bamsoet. 

Tak hanya belajar, lanjut Bamsoet juga dimungkinkan Indonesia juga bisa bekerja sama dengan Maroko.

Pembicaraan terkait motorsport, khusus Formula E, menjadi tema yang dibahas saat menerima kunjungan Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H.E. Mr. Ouadia Benabdellah di kediaman probadi Bamsoet di Bali, Minggu (27/12/2020) hari ini. 

"BUMN Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Ibu Retno Marsudi saat menerima Menteri Luar Negeri Maroko pada Oktober 2019 lalu, sangat ingin berpartisipasi pada proyek pembangunan infrastruktur di Maroko. Seperti jalan dan jembatan, proyek rel kereta api dan perumahan. Kita berharap Pemerintah Maroko dapat memberikan berbagai kemudahan," ujar Bamsoet. 

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, Indonesia terus berbenah diri menjadi pusat produsen halal dunia. Karenanya, kerjasama ekonomi dengan negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) terus digencarkan, termasuk dengan Maroko. 

57 negara anggota OKI, termasuk Maroko, merupakan pasar yang luar biasa besar. Total populasi muslim mencapai sebesar 1,86 miliar jiwa atau sekitar 24,1 persen dari total populasi dunia. Kementerian Perdagangan mencatat, pada periode Januari-Agustus 2020, kinerja neraca perdagangan Indonesia dengan negara negara OKI menunjukan performa positif dengan mencatatkan surplus sebesar USD 2,46 miliar.

"Pada periode tersebut, Indonesia mampu ekspor ke negara anggota OKI sebesar USD12,43 miliar. Dari nilai ekspor tersebut, tiga produk yang tertinggi adalah minyak kelapa sawit (23,88 persen), batubara (9,56 persen), dan bagian kendaraan bermotor (3,95 persen)," terang Bamsoet. (bs)

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo