mobilinanews

Wawancara Eksklusif Dani Sarwono : Agar Fungsional, Regulasi Komisi Safety Harus di-SK-kan!

Selasa, 23/02/2021 12:20 WIB
Wawancara Eksklusif Dani Sarwono : Agar Fungsional, Regulasi Komisi Safety Harus di-SK-kan!
Dani Sarwono, Ketua Komisi Safety Olahraga Mobil IMI Pusat. (foto : bs)

mobilinanews (Jakarta) - Barangkali ada yang belum mengerti apa tugas dan kewenangan Komisi Safety IMI Pusat. Padahal, perannya sangat vital dalam sebuah ajang balap, tak hanya di level Indonesia bahkan dunia komisi safety ini sangat penting perannya di badan dunia FIA maupun FIM.

Nah, IMI Pusat dalam kepengurusan Bamsoet kali ini, mempercayakan Dani Sarwono sebagai Ketua Komisi Safety Olahraga Mobil. Lalu, apa saja cakupan tugas yang akan dilakukan mantan pereli nasional ini bersama timnya?

Mobilinanews mewawancarai sosok kalem bos Joglo Group ini yang juga adalah anggota Komisi Balap Mobil dan permanent CoC (Clerk of the Course) di Sentul International Circuit Bogor di Jakarta, baru-baru ini. Berikut petikannya. 

Sebenarnya, apa tugas utama Komisi Safety?

Tugas Komisi Safety adalah fokus keselamatan terkait venue (sirkuit), sebelum dipakai untuk sebuah event balap. Melakukan pengecekan secara menyeluruh, yang bersifat pencegahan, cek rambu-rambu pembatas, termasuk safety untuk penonton dengan melakukan pengecekan pagar BRC, jarak lintasan dengan penonton dan sebagainya. 

Kalau semua sudah dilakukan pengecekan, dan dinyatakan semua memenuhi syarat safety, kemudian terjadi insiden (senggolan, mobil overshoot hingga kecelakaan di sirkuit) itu hal lain lagi meski nggak dikehendaki.

Dani Sarwono, sebelum-sebelumnya komisi safety kurang diberdayakan

Maksudnya?

Ya, kalau semua sudah memenuhi syarat safety kemudian masih juga terjadi insiden atau racing accident, kan itu memang sering terjadi dalam balapan. Tugas kita kemudian bagaimana melakukan evakuasi, menyiapkan tim medical, ambulans dan rujukan rumah sakit terdekat. Itu masih cakupan komisi safety.     

Komisi Safety memiliki peran yang sangat vital?

Sepertinya begitu. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, protokol Covid, protokol kesehatan mutlak harus dijalankan. Bahwa kemudian ada yang terpapar (Covid) misalnya, itu tidak serta merta menghentikan atau melarang event tersebut. Tetapi bagaimana mengatasi dan menangani sesuai prokes dengan baik. Bila itu terjadi dalam sebuah event balap.

Di balap F1 maupun MotoGP juga sering kita dengar pembalapnya positif Covid. Tapi langkah yang dilakukan ya dengan mengarantina pembalap atau kru tersebut, atau dibawa ke rumah sakit, dan baru boleh kembali mengikuti aktivitas balap jika sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. 

Dan Komisi Safety Mobil IMI Pusat ini tidak hanya olahraga aspal, tetapi juga non-aspal. Dan, safety event non-aspal seperti rally dan sprint rally harus mendapat perhatian lebih. Karena jika safety seperti di sirkuit permanen Sentul, kan lebih mudah : ada medical center, ambulans hingga rumah sakit rujukan terdekat yang sudah well prepare. 

Di event rally dan sprint rally, mesti melakukan pengecekan terkait rambu peringatan ditaruh di mana, safety dan evakuasi plannya bagaimana, kan harus disiapkan lebih rinci karena biasanya dilakukan di perkebunan atau hutan.  

Ada ide atau inovasi untuk mengoptimalkan Komisi Safety agar lebih "berbunyi" perannya?

Belajar dari sebelum-sebelumnya yang tidak banyak melibatkan Komisi Safety, saya akan sampaikan beberapa konsep perbaikan. Sekali lagi, ini terkait pentingnya soal safety dalam balap. Dan, sudah dikenal Motorsport is very dangerous. Sementara tidak hanya event Kejurnas, event klub atau Kejurda pun harusnya melibatkan Komisi Safety.

Dani Sarwono (kanan) bersama steward of the meeting Rabindra Soeparto, Anthony Sarwono dan Usep Uge Garnita

Nah, karena saya dan anggota Komisi Safety itu hanya 6 orang, saya mengusulkan setiap event mesti dilibatkan safety officer bersertifkat di OC (Organzing Committe). Tidak perlu berlisensi dulu. Dan tidak harus anggota komisi, melainkan dari masing-masing daerah saya rasa banyak yang mampu kok, potensial.

Nanti dalam ujian lisensi yang diselenggarakan oleh IMI, dimasukkan unsur safety tersebut. Untuk event-event yang membutuhkan effort yang tinggi, baru anggota Komisi Safety yang turun.

Bagaimana agar ide konstruktif Anda bisa dijalankan di lapangan?

Iya, kami sudah menyiapkan semua itu dalam sebuah proposal kepada IMI Pusat dalam hal ini bidang olahraga mobil. Kan, tidak bisa ide dari tim Komisi Safety misalnya langsung diterapkan sebagai sebuah peraturan. Nggak bisa hanya bilang : beres deh, bisa dijalankan itu. 

Tentu saja, harus di-SK (Surat Keputusan) kan. Nah, itu baru bisa dijalankan, ada kekuatan legalnya. Dan kalau SK itu harus melalui Rakornis, kemudian Rakernas di akhir tahun, dan baru bisa dijalankan pada 2022 ya nggak apa-apa. Yang penting ada SK, ada pegangannya.  

Karena acuannya tentu Safety Commission di FIA, yang terus berkembang setiap saat terkait safety ini. Apalagi masih dalam situasi pandemi, effortnya pasti lebih ekstra. (bs) 

 

 

About Us | Our Team | Careers | Pedoman Siber | Disclaimer

© 2017 mobilinanews.com All Right Reserved
frodo